Moscow Historical Mosque |
Moskow, Ibukota Rusia, kota yang disebut sebut sebagai
ibukota negara di Eropa dengan penduduk muslim paling banyak. Merujuk kepada
lembaga lembaga Islam Rusia, jumlah muslim di Kota Moskow kini mencapai dua
juta jiwa dari total penduduknya yang mencapai 11,6 juta jiwa (sensus 2010).
Kota Moscow juga menempati peringkat pertama tingkat sebagai kota dengan
populasi tertinggi.
Seiring dengan runtuhnya pemerintahan sosialis Uni
Soviet dan berdirinya Federasi Rusia di tahun 1991, keran kebebasan terbuka di
negeri yang berpuluh tahun dikungkung oleh sistem komunis itu. Kota Moskow
dibanjiri pendatang dari berbagai pelosok Rusia, termasuk dari wilayah dengan
penduduk Mayoritas Muslim. Muslim yang migran ke kota ini melambungkan populasi
muslim kota Moscow yang sebelumnya memang sudah eksis disana.
pemandangan baru di kota Moskow, muslim sholat di jalan raya
|
Sayangnya kota ini hanya memiliki empat masjid resmi
bagi penduduk muslim-nya yang kian bertambah dari waktu ke waktu. Empat masjid
tersebut adalah : Moscow Historical Mosque (1823) di 28 Bolshaya Tatarskaya
Strett, Moscow Cathedral Mosque (1903) di dekat komplek Olimpic Indor Stadium, YardemMosque (1997) di Otradnoye dan Moscow Memorial Mosque (1997) di Poklonnaya Hill. Diantara
empat masjid tersebut Masjid Historical Mosque, merupakan masjid tertua yang
masih eksis di kota Moskow.
Dua juta muslim dengan hanya empat masjid sudah pasti
sangat tidak memadai, akibatnya menjadi pemandangan biasa di kota ini bila
muslim yang sholat berjamaah di empat masjid tersebut meluber hingga ke jalan
raya, baik di sholat fardu Jum’at, apalagi di dua sholat hari raya. Pelaksanaan
lima sholat fardu pun menjadi pemandangan rutin ketika muslim Moskow
melaksanakannya di jalan raya karena ketiadaan tempat ibadah sekaligus sebagai
bentuk protes terhadap otoritas kota.
Tentang Masjid Moscow Historical Mosque (MHM)
Foto lama Moscow Historical Mosque sebelum di renovasi |
Moscow Historical Mosque atau Masjid Istoricheskaya atau bila di Indonesia-kan menjadi
Masjid Histori atau masjid Sejarah, selain tertua di kota Moskow masjid ini
juga disebut sebut sebagai masjid terbesar kedua di kota Moskow setelah Masjid
Katedral (Moscow Catedral Mosque atau Masjid Sabornaya). Lokasi Masjid MHM ini dekat
sekali dengan KBRI Moscow di kawasan Novokuznetskaya Ulitsa, sekitar 100 meter ke
arah timur.
Masjid MHM pertama
kali dibangun tahun 1823 dalam bentuk bangunan biasa tanpa menara, tanpa
kubah. Hanya sebuah bangunan biasa di jejeran rumah rumah penduduk yang. Tahun 1881
barulan bangunan tersebut di rekonstruksi menjadi sebuah bangunan masjid yang
sebenarya. Ketika Uni Soviet berkuasa imam Masjid ini ditembak mati tahun 1936 dan
masjid di tutup oleh penguasa. Barulah tahun 1991 masjid MHM dikembalikan
kepada muslim Moskow, dan dibuka kembali tahun 1993 setelah mengalami proses
renovasi besar besaran.
Lokasi dan Alamat Masjid MHM
Moscow Historical Mosque
28 Bolshaya Tatarskaya Str.
Novokuznetskaya Ulitsa, Paveltskaya metro stations
Moscow - Russia
Sejarah Masjid Masjid Moscow Historical Mosque (MHM)
Sumber Sejarah Resmi Pemerintah
Berdasarkan arsip dokumen dari oglasno, Masjid MHM
yang berada di Grand Tatar 28 dibangun tahun 1823 dan merupakan masjid tertua
yang masih eksis di kota Moskow. Merujuk kepada data pejabat senior di Moskow
disebutkan bahwa pada tahun 1823 ada masjid di kota Moskow yang rusak akibat
penyerbuan Pasukan Napoleon Bonaparte ke kota Moskow tahun 1812.
Dari laporan kepala kepolisian kota Moskow, Mayjen Shulgin, dalam surat
bertanggal 26 November 1816 kepada Gubernur Jenderal Alexander P. Tormasov (№ 3135) beliau
menyebut “ . .dengan rasa hormat saya laporkan bahwa di ‘pokazuemy House Merchant Shchukin” adalah benar
memiliki bangunan masjid sebagaimana dilaporkan oleh polisi rahasia kepada
saya, dan bangunan tersebut saat ini terbengkalai tak terurus, bangunan tersebut
merupakan miliki dari dari saudagar dari suku Tatar bernama Abdiktevu…”
Perjalanan Sejarah Masjid Moscow Historical Mosque
(MHM)
Pada bulan Agustus 1816 saudagar muslim Moskow bernama
MacKay Abdulov, bersama Izmailov, Mirza sake dan Mullah Abdullah Navruzov
Uzbeks mengajukan petisi kepada baginda yang mulia Kaisar . . “untuk
mengizinkan pembangunan masjid bagi muslim kota Moskow, sebagaimana masjid
masjid yang sudah berdiri di kawasan Kazan dan Saint Petersburg. Untuk
diizinkan secara resmi membangun masjid dengan menara serta atribut muslim
lainnya. Selama ini muslim kota Moskow melaksanakan sholat di gedung gedung
milik pribadi ataupun gedung yang dibeli untuk keperluan itu”.
Dan upaya mendirikan masjid ahirnya mendapatkan
tanggapan dari Pangeran Golitsyn
Tormasov dari surat №
959
pada tanggal 21 Februari 1817. Pada ahir tahun 1823 masyarakat muslim Tatar di
kota Moskow mendapatkan izin dari Tsar Aleksander I untuk membangun tempat
ibadah dengan status hukum sebagai properti milik saudagar muslm bernama Hashalova. Izin
tersebut berlaku dengan ketentuan bahwa tidak diperkenankan untuk menyuarakan
azan ke luar masjid dan tidak diperkenankan untuk memasang papan nama masjid.
dari bawah menara Masjid MHM
|
Di musim gugur tahun 1823 di atas tanah saudagar
muslim Moskow bernama Nazarbaya
Alibayeva, anak dari Hashalova dari
komunitas muslim Tatar, dilaksanakan pembangunan masjid satu lantai tanpa dilengkapi
dengan bangunan menara, Masjid pertama ini tak jauh berbeda dengan rumah rumah
penduduk disekitarnya. Barulah 57 tahun kemudian, pada bulan Juni 1880 kelompok
muslim Tatar dibawah pimpinan walikota Moskow Akhun Khairetdinov Agiev bersama
kepala komunitas Tatar, Ibrahim
Abdullah Khairov Devishev mengajukan permohonan kepada dewan propinsi Moskow
untuk melaksanakan rekonstruksi terhadap Masjid MHM dengan rancangan baru.
Proses rekonstruksi selesai tahun 1881, dan bangunan hasil rekonstruksi inilah
yang sisanya bertahan hingga ahir kekuasaan Uni Soviet.
Di masa Uni Soviet
Imam Masjid Dibunuh dan Masjid Ditutup
Tahun 1913 paska wafatnya iman Kazrat Khairetdinov Agiev, imam baru masjid dipegang oleh Hazrat Abdullah Shamsutdin. Namun ketika
Uni Soviet berkuasa di tahun 1936 imam Hazrat Abdullah Shamsutdin ditangkap dan ditembak mati oleh
rezim komunis Soviet. Ditahun tersebut (1939) pemerintah Soviet menutup masjid
MHM untuk segala kegiatan ibadah, tak sampai disitu menara masjid juga
dibongkar. Masjid MHM dikuasai pihak militer kemudian diubah menjadi gedung
percetakan dan bengkel.
fasad masjid MHM dengan sentuhan Eropanya yang sangat kental |
Di era keterbukaan ‘Perestroika’ yang digulirkan
Michael Gorbachev (dipenghujung 1980-an hingga awal 1990-an) tokoh tokoh muslim
Moskow serta para tokoh muslim Tatar yang sudah terdiaspora mengajukan
permohonan agar bangunan masjid tersebut dikembalikan kepada jemaah. Dan di tahun
1991 bangunan tersebut dikembalikan kepada komunitas muslim Tatar. Rekontruksi
bangunan masjid dilaksanakan dengan bantuan yang besar dari pemerintah Kerajaan
Saudi Arabia, melalui Duta Besar Saudi Arabia di Moskow, Dr. Abdel-Aziz-Hajj
dan Kementrian Kebudayaan Saudi di Ankara - Ibrahim Al.
Di Renovasi Total
Dan Alhamdulillah, Pada bulan Mei 1993 masjid MHM
kembali dibuka untuk kepentingan peribadatan. Masjid MHM di Moskow menjalankan
aktivitas resmi keagamaan dan sosial kemasyarakatan-nya dibawah kendali dari
Dewan Spiritual dan Urusan Islam Rusia Eropa. (catatan :
Wilayah Rusia terbentang di dua benua, Asia dan Eropa. ‘Rusia-Eropa’ maskudnya
adalah bagian wilayah Rusia yang berada di benua Eropa sedangkan ‘Rusia-Asia’
maksudnya adalah bagian wilayah Rusia yang berada di benua Asia)
Masjid MHM ini salah satu masjid yang
menjadi tujuan jemaah muslim Moskow untuk sholat berjamaah termasuk sholat Idul
Fitri dan Idul Adha. Saat Idul Fitri dan Idul Adha, jamaah bisa membludak
bahkan shalat ied pun digelar dalam dua gelombang. Khutbah yang disampaikan
bisa dalam empat bahasa yakni Tatar, Rusia, Arab, dan Inggris. Itu sebabnya
bila sholat jumat atau sholat ied pelaksanaannya lebih lama ketimbang sholat
biasa. Sayangnya, masjid Histori tidak bisa diperluas karena letaknya diapit
antara apartemen penduduk. Itu sebabnya agak sulit menemukan pintu memasuki
kompleks masjid ini.
Rusia dan Dunia Islam
Islam merupakan agama terbesar kedua di Rusia setelah
Kristen Ortodox, bahkan para pengamat memprediksi, Rusia akan menjadi
negara islam di tahun 2050 mendatang. Dibawah kepemimpinan
Vladimir Putin, secara mengejutkan Rusia mengajukan diri untuk menjadi anggota
Organisasi Konfrensi Islam (OKI). Rusia pertama kali mengirimkan delegasinya
dalam pertemuan OKI di Malaysia tahun 2003. Tak sampai disitu, pemerintah Rusia
juga mengundang OKI untuk menjadi peninjau di pemilihan presiden Republik Chechnya
serta mengundang dunia Islam untuk berpartisipasi dalam proyek proyek
pembangunan Republik Chechnya atas dasar solidaritas Islam.
Interior Moscow Historical Mosque
|
Republik Checnya merupakan salah satu Republik bagian
dari Federasi Rusia di wilayah Kaukasus Utara yang penduduknya mayoritas
beragama Islam. Chechnya saat ini sedang menggeliat dari kehancuran perang.
Grozny, ibukota Chechnya mendapatkan predikat sebagai kota dengan perkembangan
tercepat dari PBB di tahun 2003 lalu setelah 10 tahun sebelumnya mendapatkan
gelar sebagai kota paling hancur di bumi. Masjid AkhmadKadyrov di pusat kota Grozny menjadi simbol kebangkitan Chechnya dari
Kehancuran perang.
Langkah lebih mengejutkan lagi ketika Rusia mengakui
hasil pemilu demokratis pertama Palestina yang dimenangkan oleh Partai Hamas
yang dibenci oleh Amerika dan Israel pada 25 Januari 2006, Vladimir Putin bahkan mengundang Hamas ke Moscow.
Tindakan tersebut mengundang kemarahan Washington dan Tel Aviv. Kedekatan atau
mendekatnya Rusia kepada dunia Islam ini dipandang oleh para pengamat sebagai
suatu langkah keseimbangan terhadap sikap ‘bermusuhannya’ dunia barat (Amerika)
terhadap Islam.
suasana sholat di Masjid MHM
|
Tahun 2008 lalu di Rusia mulai beroperasi Bank Halal,
yang menyandarkan sistem perbankannya kepada sistem perbankan syariah. Bank
Halal ini didirikan guna memfasilitasi kebutuhan ummat Islam Rusia akan sistem
perbankan yang berlandaskan syariah Islam. Pertumbuhan Islam di Moskow dan
Rusia bertendensi terus meningkat tajam dari tahun ke tahun. Namun pertumbuhan
jumlah muslim di sana terutama di kota Moskow tak sebanding dengan pertumbuhan
Masjid.
Upaya untuk mendirikan masjid baru selalu saja
terkendala dengan perizinan. Penolakan dari komunitas non muslim sejauh ini
menjadi pemicu utama sulitnya untuk mendapatkan izin pembangunan masjid di kota
ini. rencanan pembangunan masjid di tenggara kota itu beberapa waktu lalu malah
menjadi kontoversi sampai kemudian rencana itu batal. Akibatnya menjadi
pemandangan biasa muslim yang sholat dijalanan karena ketidakcukupan daya tampung
masjid yang ada.
Sejauh ini bila anda mengetik kata kunci “masjid
moscow” ataupun “moscow mosque’ di searc bar internet anda, berita yang muncul
di dominasi oleh berita kontroversi pembangunan masjid di kota itu, dan berita
berita miris, kaum muslimin yang sholat di jalan raya atau dibawah terpaan
salju musim dingin. Kondisi yang tentunya kontras dengan sikap politik para
petinggi Rusia di Kremlin.
sisi mihrab Masjid MHM
|
lampu gantung di Masjid MHM |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA