|
Masjid Akhmad Kadyrov di pusat kota Grozny, ibukota Chehnya. Saya fikir kita sepakat akan keindahan Masjid ini. wajar bila kemudian digelari sebagai "The Hearth Of Chechnya" |
Grozny,
Ibukota Republik Chechnya, sebuah Negara bagian Federasi Russia yang mayoritas
penduduknya beragama Islam. Kota Grozny mendapat anugerah dari PBB sebagai kota
dengan perkembangan tercepat di bumi. Melihat ke belakang, paska perang antara
pejuang kemerdekaan Chechnya melawan pasukan merah Rusia yang berahir di tahun
2003, kota Grozny bagai bangkit dari kubur. Perang yang tak seimbang itu tak
menyisakan apapun di kota Grozny selain puing kehancuran, kota ini dibangun
kembali bukan dari titik nol dari tapi di titik minus, persis seperti Tokyo,
Hiroshima dan Nagasaki di Jepang yang dibangun kembali dari kehancuran paska
perang di tahun 1945.
Di
pusat kota metropolitan Grozny kini berdiri sebuah masjid Nasional nan megah
dengan nama Masjid Akhmad Kadyrov, nama yang pastinya terdengar asing ditelinga
kebanyakan orang Indonesia. Nama masjid ini diambil dari nama mendiang Presiden
dan Tokoh spiritual Chechen yang terbunuh di tahun 2004 lalu. Beliau juga
merupakan ayah dari presiden Chechnya saat ini, Ramzan Kadyrov yang meresmikan Masjid
Akhmad Kadyrov pada tanggal 17 Oktober 2008.
Lokasi Masjid Akhmad Kadyrov
Masjid
Akhmad Kadyrov berdiri megah di ujung jalan Putin Avenue di pusat kota Grozny.
Putin Avenue ?. familiar dengan nama itu, yups nama jalan itu memang diambil
dari nama perdana menteri dan pernah juga menjadi presiden Rusia, Vladimir
Putin. Nama jalan itu diberikan oleh presiden Chechnya Ramzan Kadyrov yang
memang disebut sebut memiliki hubungan sangat dekat dekat orang nomor satu di
pemerintahan Federasi Rusia itu.
Tentang Masjid Akhmad Kadirov
Masjid
Akhmad Kadyrov dibangun berkapasitas 10 ribu jemaah di atas lahan seluas 14
hektar, lengkap dengan taman yang luasm menjadikannya sebagai salah satu masjid
terbesar di Eropa. Masjid Nasional Chechen ini juga dikenal sebagai “The Heart
of Chechnya”. Sebelum diresmikan sempat juga dinamai dan disebut sebagai Grozny
Central Dome Mosque atau Grozny Central Mosque. Sampai ahirnya dinamai Masjid
Akhmad Kadyrov.
|
Masjid Akhmad Kadyrov dari sudut yang sama di waktu yang berbeda. Berdiri megah gedung jangkung di belakang masjid ini merupakan bagian dari proyek pembangunan kembali kota Grozny paska perang |
Pembangunannya
dimulai tahun 2006, dan selesai di tahun 2008 menghabiskan dana sekitar US$20
juta dolar, merupakan bagian dari Islamic Center, lengkap dengan Badan Urusan
Agama Islam, Institut Agama Islam, Gedung Madrasah, Perpustakaan, hotel, hingga
dormitory (asrama) bagi mahasiswa. Masjid Akhmad Kadirov diresmikan oleh Presiden
Chechnya, Ramzan Kadyrov pada hari Jum’at tanggal 17 Oktober 2008.
Upacara
peresmian tersebut turut dihadiri oleh Vladimir Putin, duta besar Turky serta
perwakilan dari berbagai Negara sahabat.
Sehari sebelum peresmian, Presiden Ramzan Kadyrov bersama Vladimir Putin
meninjau masjid ini. Peresmian masjid tersebut dilaksanakan dalam sebuah upacara
yang cukup meriah dihadiri ribuan muslim Chechnya dari berbagai pelosok negeri.
|
Vladimir
Putin dan Ramzan Karymov saat meninjau masjid Akhmad Kadyrov 16 Oktober 2008 sehari
sebelum peresmian
|
Masjid
Akhmad Kadyrov memang cukup menarik perhatian media internasional, wajar bila
pemberitaan tentangnya juga cukup gencar di media massa. Masjid
megah ini dibangun oleh kontraktor Turki di ilhami dari bentuk masjid Biru di
Istabul, Turky lengkap dengan empat menara setinggi 62 meter, sama persis
seperti menara di masjid Biru Istanbul. Saat peresmian, Presiden Ramzan Karymov
dalam sambutannya mengatakan bahwa
“pembangunan masjid ini sebagai bukti bahwa Rusia
dan Islam dapat hidup bersama”. Dia menambahkan bahwa tatkala perang Chechen
berkecamuk, musuh musuh Islam dan Rusia menyatakan bahwa Rusia sengaja
menciptakan perang melawan Islam dan Chechen”
Ramzan
melanjutkan “Rusia terlibat dua kali perang di Chechnya melawan pemberontak
Muslim tapi telah berhasil menenteramkan sebagian besar wilayah ini dan telah menghabiskan
sejumlah besar dana untuk memperbaiki kerusakan akibat perang. Orang yang tidak
senang dengan kebangkitan Rusia menggunakan republik Chechnya dan Islam sebagai
alat untuk menghancurkan Rusia sebagai negara yang berdaulat, Tapi orang Chechen
... membela integritas Rusia dan kemurnian Islam."
|
kemeriahan peresmian
Masjid Akhmad Kadyrov 17 Oktober 2008 |
Menurut
Ramzan, kehadiran masjid nasional ini sudah begitu lama dinanti oleh muslim
Chechnya setelah lebih dari 60 tahun di bawah rezim Uni Soviet, tak ada satupun
masjid di wilayah Chechnya. Soviet melarang pembangunan masjid baru dan menutup
ataupun mengganti fungsi masjid masjid yang ada untuk kepentingan komunis
ataupun dihancurkan atau dibiarkan merana hingga hancur.
Pondasi masjid tersebut berdiri di lahan bekas markas kantor perwakilan regional Partai Komunis Uni Soviet, disamping lokasi tempat nya
berdiri itu dulunya pernah berdiri sebuah masjid dalam ukuran lebih kecil yang
dibangun oleh para pejuang kemerdekaan Chechnya di tahun 1990 namun paska
perang yang tersisa hanya reruntuhannya saja. Pembangunan komplek masjid Akhmad
Kadyrov ini sebagai bagian dari pembagunan kembali kota Grozny yang luluh
lantak akibat dua kali perang antara pejuang kemerdekaan Chechen yang kemudian
oleh berbagai media dan pemerintah Federal Rusia disebut sebagai “Separatis”,
“Pemberontak” ataupun “Militan Islam”.
|
Here’s
the masjid in hearth of Chechnya
|
Simbol kebangkitan Grozny dari Kehancuran Perang
Paska
keruntuhan Uni Soviet, Pada tahun 1996, Chechen meraih kemerdekaan dari Rusia di
bawah pimpinan Dzhokhar Dudaev setelah perang bulan-20 dalam perang Chechen
pertama (1994-1996). Namun Tiga tahun kemudian (tahun 1999) pecah perang
Chechen kedua (1999-2000), ketika perdana menteri Rusia Vladimir Putin
mengerahkan pasukannya ke Chechnya untuk merebut kembali wilayah tersebut. tanggal
6 Februari 2000 pasukan Russia berhasil mengibarkan bendera Rusia di pusat kota
Grozny setelah pimpinan pemerintahan Islam Chechen tewas dalam perang termasuk Shamil
Basayev berikut para petinggi milisi lainnya. Rusia menang perang dari sebuah
perang yang tak pernah benar benar berahir.
Akhmad
Kadyrov (yang namanya di abadikan sebagai nama masjid nasional Chechnya di
Grozny) adalah seorang mufti bekas “petinggi milisi pemberontak” yang kemudian memihak
Moskow dalam perang Chechen kedua. Dia memainkan peran penting dalam menegakkan
kedaulatan Rusia di Chechnya, dan kemudian terpilih sebagai Presiden Pertama
Chechnya pro Moskow. Namun kegemilangan karir politiknya berahir ketika sebuah
Bom bunuh diri di tahun 2004 menewaskan Akhmad Kadyrov dan para petinggi
Chechnya lainnya. Terbunuhnya Akhmad Karimov menaikan putranya Ramzan Karimov
ke tampuk kepresidenan Chechnya.
|
untuk sekedar memberikan gambaran kepada anda seperti apa kota Grozny. Foto di bagian atas kondisi kota Grozny
di tahun 1995 paska perang yang brutal antara pasukan Russia dan Pejuang Chechnya, sedangkan foto dibagian bawah diambil tahun 2008 lalu saat kota Grozny mulai bangkit. |
Perang
kemerdekaan tak seimbang itu berahir duka bagi rakyat Chechnya, Kota Grozny
rata dengan tanah, pengamat hak azazi manusia menyebutkan 63 ribu rakyat
Chechnya meregang nyawa, bahkan mungkin lebih besar dari jumlah itu,
perekonomian negara ambruk, inprastruktur tak bersisa, Kota Grozny berubh
menjadi kota hantu dengan reruntuhan dan puing puing di seluruh pelosok kota
termasuk gedung pusat pemerintahan presiden Chechnya, remuk dihajar bom tentara
merah, Rusia.
Setelah
perang kemerdekaan yang gagal tersebut, Republik Chechnya kini tetap menjadi
salah satu Negara bagian dari Republik Federasi Rusia, Ramzan Kadyrov yang mengikuti
kesetiaan ayahnya terhadap pemerintahan Federal di Moskow, tapi juga mendorong
kebangkitan Islam di republik yang penduduknya mayoritas Muslim tersebut meski
senantiasa menghancurkan setiap upaya yang mengatasnamakan Islam untuk
aksi-aksi menentang kedaulatan Moskow.
|
Sepintas
lalu tampilan masjid Akhmad Kadyrov memang sangat mirip dengan Masjid Biru di
Istanbul, Turky. Karena memang masjid ini dibangun berdasrkan reka bentuk
masjid tersebut.
|
Bila
mengingat kehancuran kota Grozny paska dua kali perang, mungkin anda berfikir
akan menemui kota ini layaknya kota Staliningrad paska sebuan Nazi di masa
lalu, atau seperti Tokyo, Hiroshima dan Nagasaki paska serbuan Sekutu di tahun
1945. Namun anda akan terperangah bila datang ke Grozny saat ini. kota Grozny
dan Chechnya kini sudah kembali berdiri megah sebagai hasil dari proyek
pembangunan kembali wilayah itu.
Republik Chechnya Kini
Masjid
Akhmad Karymov berdiri megah diantara gedung gedung pencakar langit kota Grozny
yang terdiri dari bangunan apartemen dan perkantoran dan disebut sebut sebagai bangunan
tertinggi di kawasan Kaukasus. Di pinggiran kota sudah berdiri megah stadion
sepakbola internasional berkapasitas 30 ribu tempat duduk. Sebagai bagian dari
upaya petinggi Chechnya untuk masuk menjadi salah satu penyelenggara Piala
Dunia tahun 2018 yang akan di selenggarakan di Moscow, Ibukota Federasi Rusia.
|
indahnya pemandangan
malam dengan pesta kembang api saat sebuah even peringatan Maulid Nabi yang
dimeriahkan dengan pesta kembang api di pusat kota Grozny diseputaran masjid ini. |
Presiden
Ramzan Kadyrov seakan memaikan dua peran dari sekeping mata uang. Di satu sisi
dia begitu setia kepada pemerintahan pusat Federasi Rusia di Moscow, disisi
lain dia menyokong sedaya upaya perkembangan Islam di wilayah kekuasaannya.
Disaat lain dia mewajibkan muslimah Chechen untuk senantiasa menutup aurat tapi
kemudian mengadakan pesta besar besaran di pesta ulang dirinya sendiri dengan
mengundang para selebritis Holywood.
Di
satu saat Dia melakukan apapun untuk mencegah rongrongan terhadap kedaulatan
Moscow di Chechnya, di saat yang lain dia di “maki” oleh media barat sebagai
pimpinan negara yang terlalu reseh mengurusi segala hal, dari campur tangan
tentang detil design gedung yang akan dibangun sampai mengurusi jenis pakaian
seperti apa yang harus dipakai oleh wanita muslimah Chechnya.
|
"The Hearth of Chechnya" megah dan indah diantara gedung gedung jangkung kota Grozny. PBB memberikan gelar baru bagi kota Grozny sebagai kota dengan pembangunan tercepat, setelah sebelumnya lembaga yang sama memberi gelar sebagai kota paling hancur untuk Grozny Paska perang. Sementara beberapa kalangan menyebut Grozny Laksana Dubai di Kaukasus. |
Satu
hal yang pasti, rakyat Chechnya sudah lelah dengan perang, keadaan tak akan pernah
sama lagi paska dua kali perang Chechnya - Rusia. Luka bekas perang tak dapat
di sembuhkan begitu saja layaknya membangun kembali gedung gedung dan
infrastruktur yang tadinya sudah tak bersisa. Perang yang begitu kejam dan
kotor menyisakan luka mendalam bagi rakyat Chechnya dan suka atau tidak, akan butuh
waktu yang teramat panjang untuk menyembuhkan semua itu.
Sebuah
contoh menarik, disampaikan oleh seorang bloger yang berkunjung ke Grozny. Dalam
sebuah perhelatan pertandingan persahabatan internasional antara timnas
sepakbola Chechnya vs Timnas Brazil di Stadion Nasional Grozny. Lagu kebangsaan
Brazil diperdengarkan semua hadirin berdiri dan mendengarkan dengan khidmad. Suasana
berbalik ketika lagu kebangsaan Rusia diperdengarkan, sebagian besar hadirin seakan
tak peduli, sibuk dengan urusan masing masing, ngobrol, ber-handphone, dan lain
lain. Seakan gerah dengan lagu yang semestinya adalah lagu kebangsaan bagi diri
mereka juga.
Lagu
kebangsaan Chechnya diperdengarkan dalam urutan ketiga, mendadak sontak seluruh
stadion bergema dengan suara nyanyian hadirin yang sebagian dari mereka bahkan
menyanyikan lagu itu sekeras yang mereka bisa menyanyikan lagu kebangsaan Chechens
itu. Chechens sangat sadar bahwa mereka sama sekali tak mencintai Rusia namun
memiliki ketergantungan ekonomi yang sangat tinggi terhadap Moscow. Apapun itu
semoga kedamaian tetap melingkupi muslim Chechnya.
Aerial View Masjid Akhmad Kadyrov
|
Dari atas salah satu gedung jangkung kota Grozny. |
|
masjid Akhmad Kadyrov dengan latar belakang pegungungan Kaukasus tampak berjejer di kejauhan.
|
|
Malam pergantian tahun 2011 di kota Grozny |
|
View of central
Grozny and the Akhmad Kadyrov Mosque. |
Exterior Masjid Akhmad Kadyrov
|
Struktur rumit bentuk kubah, menara menara kecil, fasad dan tembok masjid, merupakan seni bina bangunan khas Turki yang dihadirkan di tengah kota Grosny, Chechnya. |
|
dari koridor ke arah inner courtyard. |
|
Lengkungan diatas pilar, Kubah utama yang dominan, banyak menara, dan menara utamanya selalu dalam bentuk ramping dan lancip, merupakan ciri khas utama masjid berarsitektur Turki. |
|
memandang bangunan utama masjid dari arah koridor |
Interior Masjid Akhmad Kadyrov
|
dalam kenyamanan di dalam masjid seorang ayah sedang menemani anaknya belajar mengaji. |
|
Interior masjid Akhmad Kadyrov, lengkap dengan mihrab dan mimbar nya yang begitu tinggi. |
|
lantai mezanin. |
|
interior ruang utama |
|
ornamen yang begitu rumit menghias langit langit masjid. |
Random View Masjid Akhmad Kadyrov
|
rt.com menyebut Groszny bagaikan Dubai di Kaukasus. kota dengan percepatan pembangunan yang luar biasa. lengkap dengan masjid besar layaknya di Dubai. |
mantap...
BalasHapuskereeeen :D
BalasHapusSubhanallah, andai indonesia mau mengambil pelajaran dari perkembangan republik Chechnya, insyaAllah negara Indonesia mejadi negara yang dikagumi oleh negara-negara di dunia.
BalasHapusSo Beautiful.. Subhanalloh Wa Allohu Akbarr..!!!
BalasHapusSemoga gronzy alloh jadikan negeri yang diberkahi. .aminn
BalasHapusgood country,i love kadyrov
BalasHapusdiindonesia hanyamemikirkan bagaimana membangun jalan toll saja
BalasHapusVery Nice
BalasHapus