Masjid Al-Ikhlas Jati Padang |
Melihat
bentuknya. Masjid Al Ihlas di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini
boleh dibilang biasa biasa saja. Masjid beton ber-arsitektur kontemporer dengan
menara tunggal menjulang tinggi. Tapi istimewanya masjid ini adalah masjid
sekaligus lembaga keagamaan pertama yang meraih sertifikat ISO 9001:2008 tidak
saja di Indonesia tapi juga Asia Tenggara dan bahkan juga mungkin di dunia. Bila
perusahaan menerapkan system ISO itu sudah biasa tapi ini masjid lho. Benar benar
tak biasa. Tak hanya itu Masjid Al Ikhlas Jatipadang ini juga pernah meraih trofi
sebagai Masjid Masyarakat Terbaik se-DKI untuk tahun 2009 yang diumumkan pada
tahun 2010 lalu.
Sertifikat
ISO 9001:2008 dari badan sertifikasi International Standard Certification (ISC)
yang berpusat di Sydney, Australia. Diserahkan langsung oleh Mr. Rickman J
Mather, Representative of International Standard Certification (ISC) pada
tanggal 2 Juli 2011 lalu. Rickman mengakui, bahwa di di Australia sekalipun,
dimana kepedulian masyarakat terhadap manajemen yang baik sudah cukup tinggi,
ternyata belum ada satupun lembaga-lembaga keagamaan yang tergerak untuk
menerapkan konsep ISO dalam manajemen lembaga mereka.
Loksi dan Alamat Masjid Al Ikhlas Jatipadang
Masjid Al Ikhlas Jatipadang
Jl. Ragunan
Raya, Jatipadang
Pasar Minggu,
Jakarta Selatan
DKI
Jakarta - Indonesia
Impelementasi
system ISO di masjid ini bukan saja terasa aneh tapi benar benar menarik
perhatian. Rickman J Mather sendiri sebagai konsultan auditor eksternal untuk
ISO yang telah malang-melintang di berbagai penjuru dunia, awalnya megaku kaget
dan terheran-heran, mengapa sebuah lembaga masjid mau menerapkan sistem ISO.
Namun setelah ia mengunjungi secara langsung—dalam rangka mengaudit
implementasi ISO 9001:2008 di Masjid al-Ikhlash Jatipadang—barulah ia memaklumi
gagasan penerapan ISO tersebut.
Dalam
acara Penyerahan Sertifikat ISO 9001:2008 tersebut, secara simbolik sertifikat
diserahkan oleh pihak ISC dan diterima oleh Bp Supli Ali, SH mewakili Gubenur
Provinsi DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Selanjutnya, pada acara yang sama diserahkannya
kepada Manajemen Masjid al-Ikhlash Jatipadang, yang diterima oleh Ketua
Umumnya, Bapak Ir. Budi Suhirman MSc. MBA. Acara ini juga dihadiri oleh para
petinggi Dewan Masjid Indonesia (DMI), antara Bp.H. Muh. Natsir Zubaidi (Sekjen
PP DMI), KH Muh. Siddik Fauzie dari DMI Jakarta Selatan, serta dari kalangan
Pemda DKI.
Dalam
sambutan tertulisnya—dibacakan oleh Supli Ali, SH—Fauzi Bowo menyambut baik
upaya Masjid al-Ikhlash Jatipadang untuk meraih Sertifikat ISO 9001:2008.
Menurut beliau, peran masjid sangat relevan dengan konsep pembangunan kota
Jakarta yang seimbang. Pihak DMI Pusat (Bp.H. Muh. Natsir Zubaidi ) juga
menyampaikan ceramah singkat mengenai peran masjid di Indonesia, dan betapa
pentingnya dan urgennya penerapan sistem manajemen yang baik dalam mengelola
lembaga masjid.
Sejarah Masjid Al Ikhlas Jatipadang
Berawal
Dari Sebuah Mushola Proyek Perumahan
Sejarah
Masjid Al-Ikhlash Jatipadang dimulai dari proyek pembangunan komplek perumahan
dinas kementrian pertanian di kawasan Jakarta Selatan oleh PT. Taruna Bangun
selaku kontraktor di tahun 1965. Pihak kontraktor kemudian membangun sebuah
mushola untuk keperluan karyawan muslim menunaikan ibadah. Namun mushola
tersebut ternyata tidak hanya dipergunakan oleh karyawan tapi juga turut
diramaikan oleh jemaah muslim warga sekitar proyek pembangunan. Ketika
keseluruhan proyek pembangunan berahir di tahun 1967, mushola tersebut kemudian
diserahkan kepada warga muslim Jatipadang.
Di
tahun 1968, sebuah gedung yang biasa dipakai sebagai garasi kemudian direnovasidi
jadikan gedung madrasah intidaiyah dan mushola tersebut juga di rombak ke
ukuran yang lebih besar menjadi sebuah masjid yang kala itu diberi nama Masjid
Panca Sakti. Pengelolaan madrasah ditangai oleh Bpk. H. Muhammad Ishak
sedangkan pengelolaan masjid dikepalai oleh Bpk. Soejarwo di dukung oleh Bpk.
Soelaiman sebagai perwakilan PT. Taruna Bangun.
Diserahkan ke warga muslim jatipadang
Di
tahun 1969 pengelolaan masjid dan madrasah sepenuhnya diserahkan kepada warga
muslim Jatipadang. Masjid yang sebelumnya bernama Masjid Panca Sakti kemudian
diganti nama menjadi Masjid Al Ikhlash dengan harapan bahwa semua amal bakti
yang dilakukan untuk masjid tersebut dilandaskan kepada ke-ikhlasan dan semata
mata mengharapkan ridho Alloh Subhanahuwata’ala.
Beberapa
tokoh masyarakat yang aktif dalam pengembangan masjid tersebut diantaranya
adalah Bpk. Soelaiman (PT Taruna Bangun – selaku pendiri masjid), Bpk.
Soejarwo, SH (perwakilan dari kementrian pertanian), Ustadz Abdul Rahman, Bpk. Lili Sadeli, Drh. Syamsu, Drh. ZB. Tafal,
Drs. Salim Harun, Drs. Iwan Djuhata, Bpk. Djuri Kundori, Ustadz Mahruf Djaani,
Ustadz Ridwan, Ustadz Syakubat, Bpk. Sinwani, Bpk. Sadi, dan Bpk. Nana.
Lahan
tempat masjid dan madrasah ini berdiri merupakan lahan milik Kementrian Pertanian
Republik Indonesia. Masjid dan Madrasah tersebut yang sebelumnya sudah
diserahkan kepada warga muslim Jatipadang, pernah diminta untuk dikembalikan ke
kementrian pertanian oleh beberapa pejabat di kementrian tersebut. Namun
demikian sejak tahun 1976 masjid dan madrasah tersebut berada di bawah Yayasan
Mujahidin – sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk sendiri oleh kementrian
pertanian.
Penyerahan sertifikat ISO9001 versi 2008 kepada Pengurus Masjid Al-Ikhlas Jatipadang |
Renovasi dan Perluasan
Masjid
Al-Ikhlas Jatipadang telah mengalami serangkaian renovasi. Renovasi pertama
dilaksanakan tahun 1981, dengan dana sepenuhnya dari pemerintah DKI Jakarta.
Sedangkan renovasi terahir dilaksanakan pada tahun 1998 yang melibatkan
perencanaan terintegrasi antara masjid dan madrasah. Peletakan batu pertama
dilaksanakan oleh pelaksana tugas menteri pertanian DR. Muhammad Prakosa di
tahun 2000 (10 Dzulhijjah 1421 H).
pendanaan proses renovasi tersebut berasal dari dana swadaya masyarakat
serta bantuan dari beberapa institusi pemerintah dan swasta.
Di
tahun 2006 Nama masjid ini kembali diubah mengingat begitu banyaknya masjid
masjid yang bernama sama “Masjid Al Ikhlas” maka ditambahkan kata “Jatipadang”
dibelakang nama masjid menjadi “Masjid Al Ikhlas Jatipadang”. Proses renovasi
selesai dilaksanakan tahun 2007 dan secara resmi mulai digunakan pada 20
Desember 2007 bersamaan dengan sholat Idul Adha 1428H oleh menteri Pertanian H.
Anton Apriantono, MS.
Altivitas Masjid Al Ikhlas Jatipadang
Masjid
Al-ikhlash Jatipadang nyaris tak pernah sepi dari aktivitas rutin yang cukup
semarak yang diselenggarakan di masjid ini. Acara rutin nya bahkan sudah
menyentuh kajian harian. Secara rutin melakukan pengajian ba'da Shalat Subuh
berjamaah. Pengajian ini dilakukan setiap hari Senin s/d Minggu setiap
minggunya. Pokok pembahasan dalam pengajian ini meliputi Fiqih Ibadah, Aqidah
Islam, Ilmu-Ilmu Al Quran, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih dan Hikmahnya, Sirah
Nabawiyah, dan Ahlaq Rasulullah SAW. Pengajian
dipandu oleh Ustadz-Ustadz Senior dari Masjid Al-Ikhlash Jatipadang.
Khusus
untuk para Jamaah Muslimah (Wanita), Madjid Al-ikhlash Jatipadang juga secara rutin melakukan pengajian ba'da
Shalat Ashar. Pengajian ini dilakukan setiap hari Sabtu setiap minggunya. Pokok
pembahasan dalam pengajian ini adalah Tahsin Al Quran. Pengajian dipandu oleh Ustadz H. Sunardin dari Masjid
Al-Ikhlash Jatipadang.
Setiap
hari sehabis Shalat Maghrib berjamaah, Madjid Al-ikhlash Jatipadang juga secara rutin melakukan pengajian ba'da
Shalat Maghrib. Pokok pembahasan dalam pengajian ini adalah Tahsin Al Quran
beserta terjemahannya dan juga beserta Bahasa Arab. Pengajian dipandu secara bergantian oleh oleh Ustadz M.
Lalu Idham Kholid, Ustadz H Eddy Nurtadi, MTh, Ustadz H. Sunardin dan Ustadz
Muslim Gunawan dari Masjid Al-Ikhlash Jatipadang.
Khusus
di hari Ahad (Minggu) Madjid Al-ikhlash Jatipadang secara rutin melakukan pengajian
ba'da Shalat Isya berjamaah. Pengajian ini dilakukan secara rutin dilakukan
sepanjang tahun dengan Pokok pembahasan dadalah Tafsir Al Quran. Pengajian dipandu oleh Ustadz H Ali Akhmadi MA dari
Masjid Al-Ikhlash Jatipadang.
Secara
rutin sehabis Shalat Shubuh berjamaah di hari Ahad (Minggu) di Minggu ke 1
setiap bulannya, Masjid Al-ikhlash Jatipadang
juga secara rutin mengadakan ceramah umum atau Tabliq Akbar. Ceramah
umum atau Tabliq Akbar ini dibawakan secara bergantian oleh oleh Ustadz-Ustadz
yang sudah terkenal di dalam Masyarakat Islam Jakarta dan sekitarnya.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA