Masjid Agung An-Nur Riau "Taj Mahal"-nya kota Pekanbaru. |
Riau merupakan salah satu propinsi yang berlimpah
kekayaan alam di Republik tercinta ini, salah satu propinsi penghasil migas
terbesar, saking kaya minyaknya sampai sampai lahirlah gurauan tapi betulan
“Riau itu saking kayanya di bawah tanahnya ada minyak di atas tanahnya pun ada
minyak”. Dibawah tanah maksudnya tentu saja adalah minyak bumi dan gas (migas)
sedangkan di atas tanah maksudnya adalah minyak sawit. Perkebunan sawit telah menjadi
salah satu primadona sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi propinsi Riau
setelah migas.
Selain kaya, masyarakat melayu Riau juga terkenal
sangat relijius. Sejarah mencatat bahwa Riau menjadi rumah bagi kesultanan
kesultanan Islam yang pernah berjaya di masa lalu, wajar bila kemudian di kota
Pekanbaru (ibukota propinsi Riau) dan kota kota lainnya di propinsi ini berdiri
masjid masjid megah, indah dan mengundang decak kagum sampai tahun 2009
berdasarkan data dari Kanwil Departemen Agama menunjukkan bahwa pada tahun 2009
di Provinsi Riau terdapat 5 229 mesjid. Salah satunya adalah Masjid Agung
An-Nur Riau di kota Pekanbaru yang akan kita ulas dalam artikel ini.
Masjid Agung An-Nur merupakan masjid terbesar sekaligus
menjadi masjid propinsi Riau saat ini. Awalnya sempat terdapat ambiguitas dalam peyebutan
nama Masjid Agung An-Nur ini. Apakah Masjid Agung An-Nur Riau atau Masjid Agung An-nur Pekanbaru.
Namun setelah rampungnya renovasi total terhadap Masjid Ar-Raman di pusat kota
Pekanbaru, maka sah-lah Masjid termegah di Riau ini menjadi Masjid Agung An-Nur
Riau.
Lokasi Masjid
Agung An-Nur Riau
Masjid Agung An-Nur
Riau terletak di jalan Hang Tuah dalam
wilayah kecamatan Pekanbaru
Kota yang berbatasan dengan wilayah
sebagai berikut : sebelah Utara dengan Jl.
Sisingamangaraja, sebelah
Selatan dengan Jl. Hang Tuah, sebelah
Barat dengan Jl. Syekh Burhanuddin dan sebelah Timur dengan Jl. Sultan
Syarif Kasim.
Sejarah
Pembangunan Masjid Agung An-Nur Riau
Seiring dengan perkembangan kota dan berkembangnya
penduduk, maka
Pemerintah Daerah Tingkat I (PEMPROP) Riau merencanakan mendirikan Masjid Agung An-Nur pada
tahun 1963. Sebagai pelaksana pembangunan adalah CV. Waskita Karya. Karena
belum selesai, dilanjutkan oleh CV. Sakijo pada tahun 1966 dan direksinya dari
Dinas PU Kotamadya Pekanbaru dan dimulai pada masa pemerintahan Gubernur Riau Kaharuddin
Nasution.
Masjid Agung An-Nur Riau dirancang oleh Ir. Roseno
dengan ukuran 50 X 50 m yang terletak dalam satu pekarangan yang luasnya 400 X
200 m. Kapasitas masjid dapat menampung sekitar 4.500 orang jamaah. Bangunan
masjid terdiri dari tiga tingkat. Tingkat atas digunakan untuk sholat, dan
tingkat bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.
Interior Masjid Agung An-Nur. |
Masjid ini mempunyai tiga buah tangga, 1 buah tangga di bagian muka dan 2 buah tangga di bagian samping. Di bagian atas terdiri dari 13 buah pintu dan bagian bawah terdiri dari 4 buah pintu dan mempunyai kamar-kamar yang besar dan sebuah aula. Tulisan kaligrafi yang terdapat dalam ruangan masjid ini ditulis oleh Azhari Nur seorang kaligrafer dari Jakarta pada tahun 1970.
Pada tanggal 27 Rajab 1388 H atau 19 Oktober 1968
bertepatan dengan peringatan Isra’
Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW,
Masjid Agung An-Nur diresmikan oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau kala itu. Pada kesempatan itu
Gubernur juga mengangkat pengurus
pertama
masjid Agung An-Nur yaitu: (1). H. Nur Rauf dari staf Kantor
Gubernur yang bertugas mengelola bidang fisik, dan (2).
H. Nurdin Abdul Jalil dari Kepala Departemen Agama Propinsi sebagai pengelola imarah
masjid.
Enam tahun kemudian di tahun 1974 dibentuk pengurus Masjid
Agung An-Nur yang baru sesuai dengan keputusan Walikota Pekanbaru tanggal 16
Agustus 1974 No. SK.53/HUK-VII/1974 dan berdasarkan keputusan Gubernur KDH Tk.
I Propinsi Riau
tanggal 11 Juni 1974 tentang pembentukan pengurus Masjid Agung An-Nur
Pekanbaru. Dalam
perjalanannya kepengurusan masjid mengalami pergantian seiring dengan
periodesasi kepengurusannya.
Masjid Agung An-Nur tempo dulu sebelum renovasi. |
Dalam sejarahnya Masjid Agung An-Nur pernah menjadi kampus bagi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim Pekabaru di awal pendiriannya hingga tahun 1973. IAIN Sultan Syarif Kasim kini Menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru.
Imam
Imam Masjid Agung An-Nur Riau
H. Tamim Ibrahim (1968-1969)
Abdul Jalil Manaf (1970-1977)
H. Junaidi A. A. (1971)
M. Yusuf (1968-1974)
Imam Masjid Agung An-Nur Riau saat ini : Ustadz
Zulkifli MA
Bilal
Masjid Agung An-Nur Riau
Amir MZ (1968-1973)
Khalil Yahya (1968-1969)
Abdul Wahab (1968-1969)
Mahadi S (1979)
Mas`ari (1970-1971)
Panorama malam kota Pekanbaru di Masjid Agung An-Nur.Renovasi Total Masjid Agung An-Nur Riau |
Masjid Agung An-Nur Riau yang kita saksikan begitu
megah saat ini bukanlah bangunan asli hasil pembangunan tahun 1966 dan
diresmikan tahun 1968. Tapi merupakan bangunan hasil renovasi total dan
pembangunan kembali dari masjid Agung An-Nur yang lama. Di pergantian milenium
tahun 2000 lalu, pada saat Riau dibawah kepemimpinan gubernur Shaleh Djasit, Masjid Agung
An-Nur yang lama di rombak total ke bentuknya saat ini.
Dari pembangunan tahun 2000 tersebut luas lahan masjid
ini bertambah tiga kali lipat dari sebelumnya yang hanya seluas 4 hektar
menjadi 12.6 hektar. Luasnya lahan masjid baru ini memberikan keleluasaan bagi
penyediakan lahan terbuka untuk publik Pekanbaru termasuk di dalamnya kawasan
taman nan hijau dan lahan parkir yang begitu luas.
Arsitektural Masjid Agung An-Nur Riau
Arsitektural Masjid Agung An-Nur yang lama sama sekali
berubah ke dalam wujudnya yang baru seperti yang kita lihat saat ini. Masjid
Agung An-Nur Riau di Pekanbaru ini disebut disebut sebagai Taj Mahalnya
propinsi Riau. Bila kita amati arsitektural masjid Agung An-Nur memang memiliki
beberapa kesamaan dengan Taj Mahal. Lengkap dengan kubah besar-nya dan empat
menara tinggi di ke-empat penjurunya. Namun tentu saja Masjid Agung An-Nur Riau
di Pekanbaru ini merupakan bangunan modern dan dilengkapi fitur fitur abad 21.
Masjid Agung An-Nur Riau terdiri dari dua lantai, ruang
sholat utama berada di bagian atas dan di lantai bawah merupakan sekretariat
pengurus masjid, manajemen, remaja masjid serta tempat pelaksanaan pendidikan
Islam. Halaman masjid Agung An-Nur Riau merupakan lapangan luas, bila sore hari
ramai dikunjungi masyarakat kota untuk berolahraga atau bersantai. Suasana
meriah ini meningkat berkali kali lipat selama bulan suci Ramadhan.
Fasilitas Masjid
Agung An-Nur Pekanbaru
Lantai bawah masjid merupakan sekretariat pengurus masjid,
manajemen, remaja masjid serta ruang ruang kelas tempat pelaksanaan pendidikan Islam.
Tersedia
fasilitas hot spot gratis tanpa bayar dan free user logon tanpa harus meminta
password, jadi apabila anda bawa laptop berfasilitas Wifi anda dapat
berinternet sepuasnya.
Untuk memudahkan mobilitas jemaah, Masjid Agung An-Nur
Riau juga dilengkapi dengan eskalator penghubung antara lantai satu dan dua.
Di halaman masjid Agung An-Nur Riau merupakan lapangan
luas, bila sore hari ramai dikunjungi masyarakat kota Pekanbaru untuk berolahraga atau
bersantai.
Lahan Parkir Masjid Agung sangat luas, baik sepeda motor
maupun kendaraan roda empat.
Masjid Agung An Nur juga dilengkapi oleh bermacam
fasilitas seperti pendidikan mulai dari playgrup, TK, SD, SMP & SMA, perpustakaan
yang lengkap dan fasiltas lain seperti aula dan ruang pertemuan, ruand kelas
dan ruang ruang kantor.
Aktivitas
Masjid Agung An-Nur Riau
Selain menjadi pusat peribadatan,
seperti penyelenggaraan sholat
lima waktu termasuk sholat Jum’at,
sholat Idul Fitri dan Idul Adha dan kegiatan umat lainnya yang merupakan bentuk-bentuk
pengimarahan masjid, Masjid Agung An-Nur Riau di Pekanbaru ini juga
menyelenggarakan pengajian rutin bagi pembinaan ummat. Kegiatan pengajian mempunyai dua
bentuk yaitu ceramah dan membaca Al-Quran.
Ceramah agama dilaksanakan setiap hari ba’da
sholat maghrib
dan ba’da sholat subuh.
Ceramah agama mingguan
dilaksanakan setiap hari Kamis, Sabtu dan Ahad
ba’da
sholat Ashar.
Untuk kegiatan membaca Al-Quran terdiri dari membaca Al-Quran tingkat dasar
setiap hari kecuali hari Ahad,
dan pelajaran seni membaca Al-Qur’an (tilawatil Qur’an) disetiap hari Senin, Rabu dan
Sabtu.
Pengasuh kajian agama Islam di Masjid Agung An-Nur ini
juga dari kalangan yang begitu kompeten, salah satunya adalah Ustadz Dr Musthafa Umar, Doktor tafsir dari Universitas Malaya
Malaysia yang secara rutin menjadi pengasuh kajian Tafsir dan Kuliah Subuh di
Masjid Annur Pekanbaru sejak tahun 2003. Jemaah tetap Kajian Tafsir dan
kuliah subuh Masjid Agung An-Nur ini pada bulan Juni lalu mengikuti program Diploma Eksekutif Pengurusan Masjid
(DePim) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Program Diploma
Eksekutif Pengurusan Masjid (DePim) tersebut diselenggarakan selama enam minggu oleh Universitas Malaysia Sabah
(UMS), Jabatan Kemajuan
Islam Malaysia (JAKIM) dan Masjid Al-Ghufran
Kuala Lumpur. Tujuan dari program tersebut adalah untuk menghasilkan sumberdaya manusia
pengelola masjid profesional. Program tersebut terbuka bagi pengelola, pengurus,
imam, bilal dan individu yang berminat dari manapun, baik dalam maupun luar
Malaysia.
Selain itu salah satu acara yang cukup menarik jemaah
di Masjid Agung An-Nur Riau di Pekanbaru ini adalah program I’tikaf selama
bulan suci Ramadhan yang diikuti oleh begitu banyak jemaah. Pada Ramadhan
1431H/2010 lalu di hari ke 27 Ramadhan tercatat diikuti oleh 2470 jemaah, tidak
termasuk jemaah yang tidak mengisi daftar hadir, sebuah program yang cukup
meriah tentunya.***
------------------------------ooOOOoo--------------------------------
izin download kak
BalasHapusBagus sekali masjidnya
BalasHapusBagus
BalasHapus