Halaman

Sabtu, 12 November 2011

Masjid Raja Faisal – Islamabad, Pakistan

Masjid Raja Faisal Islamabad, Masjid Nasional Pakistan.

Masjid Raja Faisal berada di ibukota Pakistan, Islamabad. Secara resmi merupakan masjid nasional Pakistan. Masjid Faisal merupakan masjid terbesar di Pakistan, terbesar di kawasan Asia Selatan dan sekaligus menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Dibangun dengan dana bantuan dari Raja Faisal dari Saudi Arabia. Masjid berukuran raksasa ini mendominasi langit Pakistan dengan latar belakang bukit Margalla menjadikannya sebagai landmark baru kota tersebut sejak masjid ini selesai dibangun tahun 1986.

Tentang Islamabad

Islamabad Capital territory merupakan Ibukota Negara Pakistan yang dibangun di era tahun 1960-an. Kota baru yang dibangun untuk dijadikan Ibukota Negara menggantikan Karachi. Islamabad berada di dataran tinggi Pothahar yang secara historis merupakan jalur persimpangan antara Punjab dan Khyber Pakhtunkwa dengan celah Margalla, celah yang menjadi gerbang antara kedua kawasan tersebut.

King Faisal Mosque, dinamai sesuai dengan nama Raja Arab Saudi yang membiayai pembangunannya.

Berdasarkan catatan sejarah, dataran tinggi Pothohar merupakan salah satu tempat di asia yang pertama kali di huni manusia di kawasan Asia. Beberapa artefak yang ditemukan di kawasan tersebut berumur 100 ribu hingga 500 ribu tahun yang lalu. Ketika Pakistan memperoleh kemerdekaan di tahun 1947, Karachi yang menjadi Ibukota Negara. Tahun 1960 Islamabad mulai dibangun untuk dipersiapkan sebagai Ibukota Negara. Pemilihan Islamabad sebagai Ibukota Negara didasarkan berbagai pertimbangan diantaranya adalah secara tradisional perkembangan pembangunan di Pakistan terpuat di pusat pemerintahan colonial di Karachi, Presiden Pakistan saat ini menginginkan pemerataan pembangunan ke seluruh pelosok Negara.

Lebih dari itu dari sisi pertahanan dan keamanan, Karachi yang terletak di pantai laut Aran akan sangat mudah diserang dari laut Arab, dan Ibukota Negara harus mudah di capai dari segala penjuru negeri. Pemilihan Islamabad sebagai Ibukota baru juga karena letaknya yang berdekatan dengan Markas angkatan bersenjata di Rawalpindi dan tak jauh dari kawasan Kashmir yang masih menjadi sengketa dengan India.

Masjid Raja Faisal.

Kini, Islamabad berkembang menjadi kota paling modern di Pakistan dan menjadi daya tarik utama bagi penduduk dari seluruh pelosok negeri. Islamabad juga menjadi rumah bagi Masjid terbesar Pakistan, Masjid Raja Faisal yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Lokasi Masjid Raja Faisal

Masjid Raja Faisal berada di ibukota Negara Pakistan, Kota Islamabad. Berada di ujung utara Faisal Avenue, menjadikannya sebagai objek paling utara kota Islamabad di kaki bukit Margalla, Bukit Margalla yang merupakan kaki paling selatan pegunungan Himalaya di koordinat geografi : 33° 43' 47.28" N  73° 2' 14.52" E


Sejarah Masjid Raja Faisal

Rencana untuk membangun masjid ini mengemuka di tahun 1966 ketika almarhum Raja Faizal Bin Abdul Aziz Al-Saud mendukung inisiatif pemerintah Pakistan untuk membangun sebuah masjid nasional pada kunjungan kenegaraan beliau ke Pakistan. Tiga tahun setelah itu di tahun 1969 diselenggarakan sayembara internasional yang diikuti oleh arsitek internasional dari 17 negara, menghasilkan 43 proposal rancangan. Setelah empat hari penjurian terpilih karya arsitek Turki Vedar Dalokays sebagai pemenang sayembara.

Pembangunan Raja Faisal masjid dimulai pada tahun 1976 oleh National Construction of Pakistan dipimpin oleh Azim Khan, menghabiskan dana lebih dari 130 juta Riyal Saudi Arabia (kira kira setara dengan 120 juta Dolar Amerika). Keseluruhan dana pembangunan masjid tersebut ditanggung oleh pemerintah Saudi Arabia. Peran Raja Faisal dalam pembangunan masjid ini memang sangat penting, karenanya untuk mengenang jasa beliau, Masjid serta jalan raya yang menuju ke masjid ini dinamai dengan namanya. Penamaan jalan tersebut diresmikan setelah kematian beliau akibat pembunuhan di tahun 1975.

Masjid Raja Faisal.

Keseluruhan proses pembangunan masjid ini selesai dilaksanakan pada tahun 1986 dan menjadi markas bagi International Islamic University. Begitu banyak kritikan terhadap masjid ini dari kalangan muslim yang berpandangan konservatif, terutama karena bentuknya yang tidak lazim dengan ketiadaan kubah besar layaknya sebuah masjid yang dikenal secara universal. Namun semua kritikan tersebut kemudian lenyap ketika masjid ini selesai dibangun dan menghasilkan sebuah bangunan masjid yang begitu besar, megah dan ditambah lagi dengan pemilihan lokasi yang begitu menarik dengan menjadikan bukit Margalla di latar belakangnya.

Rancang Bangun Masjid Raja Faisal

Masjid Raja Faisal merupakan hasil karya arsitek ternama Turki, Vedat Dalokay. Beliau berhasil memenangkan anugerah The Aga Khan Architectural Award untuk proyek masjid Raja Faisal ini. Rancangan masjid ini memang tidak lazim dipadu padankan dengan garis garis kontemporer lebih mirip seperti tenda suku Badui Arab, dengan ruang sholat triangular yang begitu besar dan empat menara. namun tanpa kehadiran kubah satupun.

Foto udara masjid Faisal yang mendiminasi pemandangan langit kota Islamabad. Di latar depan tampak helicopter Chinook milik AD Amerika Serikat yang sedang dalam misi pendistribusian bantuan bagi korban gempa di wilayah Kashmir – Pakistan di tahun 2005.


Menara masjid ini meminjam rancangan tradisional Turki dengan ciri khas nya yang tinggi namun ramping mirip sebuah pensil. Interior ruang sholat utama masjid ini di dekorasi degan mozaik dan kaligrafi oleh seniman kaligrafi ternama Pakistan, Sadequain. Pola mozaik juga menghias dinding sisi barat masjid, dengan kalimat sahadat dengan seni kaligrafi kuffi di ulang dalam pola mirror. Sisi kiblat masjid ini dihias dengan lempengan kaca kaca indah yang didatangkan dari Turki (negeri asal sang arsitek) sedangkan lambang bulan sabit berukuran besar di puncak atap masjid dilapisi dengan emas membuatnya berkilau di bawah sinar matahari.

Masjid Raja Faisal dilengkapi dengan beragam fasilitas termasuk perpustakaan, musium, ruang kuliah, kafetaria dan Universitas Islam Internasional yang mampu menampung 700 mahasiswa. Di bawah tanah tembok masjid ini dilengkapi dengan kolam kolam refleksi yang berfungsi sebagai pengatur suhu udara di dalam masjid dengan mengatur ketinggian permukaan air di masing masing kolam. Sedangkan di ruang utama masjid di hias dengan lampu gantung ukuran besar seberat 7,5 ton dan dihias dengan 1000 bola lampu listrik.

Masjid Raja Faisal berlatar belakang bukit batu Margala. Rancangannya yang unik terinspirasi dari bentuk tenda tradisional suku Badui.

Satu hal yang lain dari masjid ini adalah disediakannya ruang shlat khusu untuk wanita, sesuatu yang sangat jarang terjadi di Pakistan dimana wanita lebih di anjurkan untuk melakukan sholat di rumah. Ruang sholat wanita ini di hias dengan pualam putih dan hitam yang sengaja didatangkan dari Yunani. Sedangkan halaman tengah masjid di tutup dengan granit Italia.

Di area masjid ini juga terdapat makam dari Almarhum Jendral Zia Ul-Haq, mantan presiden Pakistan yang menjabat dari tahun 1978 hingga 1988), makamnya kini dibangun dalam bentuk Maosoleom dan hampir setiap hari dikunjungi oleh jemaah yang berziarah untuk sekedar membacakan surah Alfatihah bagi Almarhum.

Interior Masjid Raja Faisal.

Secara keseluruhan, arsitektural Masjid Raja Faisal ini hadir dari sebuah perjalanan panjang perkembangan arsitektural Islam Asia Selatan, menjadikan masjid ini sebagai salah satu contoh terbaik arsitektur Islam modern terkini.

Dimensi Masjid Raja Faisal

Masjid Raja Faisal ini disebut sebut sebagai masjid terbesar di dunia dari tahun 1986 hingga tahun 1993. Gelar masjid terbesar di ambil alih oleh masjid Hassan II di Maroko dan dengan selesainya perluasan Masjidil Harram di Mekah Al-Mukarromah dan Masjid Nabawi di Madinah Al-Munawaroh (Saudi Arabia), menggeser Masjid Raja Faisal ke urutan ke empat.

Masjid Raja Faisal & C130 Hercules angkatan udara Pakistan.

Masjid Raja Faisal ini mencakup areal seluas 5000 meter persegi. Mampu menampung 10 ribu jemaah di ruang sholat utama, 24 ribu jemaah di di area portico, 40 ribu jemaah di halaman tengah dan 200 ribu di area penghubung. 

Meskipun daya tampung ruang utama masjid ini lebih kecil dibandingkan dengan masjid Hassan II di Casablanca (Maroko), namun masjid Raja Faisal ini memiliki daya tampung terbesar di area penghubung nya setelah Masjidil Harram dan Masjid Nabawi. Ke-empat menara masjid Raja Faisal ini setinggi 80 meter, menjadikannya sebagai menara tertinggi di Asia Selatan.***

2 komentar:

Dilarang berkomentar berbau SARA