Halaman

Senin, 17 Oktober 2011

Masjid Jami’ Cheraman, Masjid Pertama di India

Masjid Cheraman Kerala, masjid pertama dan tertua di India.

Saksi Peristiwa Bulan Terbelah Menjadi Dua

Bila anda ketikkan kata kunci “moon split” atau “bulan terbelah” di kolom pencarian internet, anda akan disuguhi begitu banyak artikel berikut foto tentang bulan yang pernah terbelah. Foto paling populer yang akan muncul adalah foto hitam putih permukaan bulan hasil jepretan lembaga antariksa nasional Amerika yang menunjukkan guratan bulan atau lunar rille. Foto yang oleh begitu banyak penulis di internet kemudian dikaitkan dengan salah satu Mukjizat Rosullullah S.A.W. yang mampu membelah bulan menjadi dua sebagaimana dijelaskan dalam hadist. 

Namun artikel ini tidak untuk membahas tentang lunar rille, tapi tentang sebuah masjid tua di India yang namanya diambil dari salah satu Raja India pertama yang (menurut hikayat) masuk Islam setelah menjadi saksi dari salah satu mukjizat Rosulullah tersebut. Atau setidaknya cerita tentang mukjizat Rosulullah tersebutlah yang menjadi sebab musabab beliau masuk Islam. Mukjizat itu juga yang menjadi permulaan masuk dan berkembangnya Islam di India hingga hari ini.

Masjid Cheraman tahun 1958 
Raja India itu bernama Raja Cheraman perumal atau Chakrawati Farmas atau Rama Varma Kulashekhara dan setelah memeluk Islam berganti nama menjadi Tajudin. Nama beliau kemudian di abadikan oleh para sahabat nya menjadi nama masjid yang pertama kali dibangun di anak benua India, masjid yang masih berdiri dan digunakan hingga kini oleh muslim India. Masyarakat setempat menyebut masjid itu dengan nama Cheraman Juma Masjid, masjid tua yang dibangun oleh Malik Bin Dinar di tahun 629M, memenuhi permintaan terahir sang raja sebelum beliau wafat, di perjalanan pulang dari Mekah Almukarromah ke India.

Lokasi dan Alamat Masjid Cheraman

Masjid Jami’ Cheraman berada di desa Methala, kota Kodungallur, provinsi Kerala, India. Lokasi masjid ini berada sekitar 2 kilometer dari pusat kota Kodungallur. Lebih kurang 20 kilometer stasiun kereta Irinjalakuda. 



Sejarah Masjid Cheraman

Sejak zaman kuno hubungan dagang antara Arab dan Anak Benua India sudah terjalin dengan baik. Bahkan sebelum Islam menyentuh India. Pedadang pedangan Arab mengunjungi wilayah Malabar, yang merupakan titik hubung utama antara asia selatan dan asia tenggara.

Plakat pembangunan masjid 
Islam masuk ke India dibawa oleh para pedagang dari tanah Arab, yang tiba di India untuk berdagang sekaligus mensyiarkan Islam. Beberapa orang India yang tinggal di wilayah pantai Kerala kemudian menerima Islam sebagi agama mereka. Adalah Raja Rama Varma Kulashekhara atau Cheraman perumal atau Chakrawati Farmas disebut sebut  sebagai orang India pertama yang memeluk Islam.

Diceritakan bahwa Rama Varma Kulashekhara yang kemudian menjadi penguasa di Chera, pada suatu malam sedang menikmati indahnya bulan purnama bersama permaisuri di lantai atas istananya tiba tiba terheran heran dengan kejadian terbelah dua-nya bulan purnama yang sedang dilihatnya. Kejadian luar biasa tersebut begitu menggodanya hingga berusaha mencari tahu apa gerangan yang sedang terjadi. Sampai kemudian beliau mendapat informasi dari pedagang pedagang Muslim Arab bahwa kejadian tersebut adalah salah satu dari Mukjizat Nabi Muhammad S.A.W. Rosul utusan Allah yang membawa Islam sebagai agama terahir. Segera setelah tahu akan hal itu beliau berangkat ke Mekah.

Rama Varma Kulashekhara melafalkan dua kalimat syahadah dibimbing oleh Rosullullah, disaksikan oleh sahabat Rosul, Abu Bakar Sidik. Rama Varma Kulashekhara atau Chakrawati Farmas kemudian berganti nama menjadi Tajudin. Kisah masuk Islamnya Cheraman perumal ini terekam dalam manuskrip tua di perpustakaan India dengan nomor referensi dalam hurup arab 2607, 152-173 yang kemudian di kutip oleh penulis M. Hamidullah dalam bukunya Muhammad Rasullah.

Mimbar dan Mihrab Masjid Cheraman
Dalam perjalanannya kembali ke India beliau wafat di Salalah di wilayah kesultanan Oman. Menjelang wafatnya beliau memberikan mandat kepada beberapa sahabat arab-nya untuk meneruskan perjalanan ke kerajaan nya di India dan mensyiarkan Islam disana. Almarhum Rama Varma Kulashekhara atau Cheraman perumal atau Chakrawati Farmas atau Tajudin kemudian dimakamkan di Salalah, Oman, Makam beliau ramai diziarahi hingga kini dan dikenal sebagai “makamnya Raja India”.

Segera setelah itu kelompok muslim Arab dibawah pimpinan Malik Bin Deenar dan Malik bin Habib tiba di Kerala utara, dan membangun Masjid Jami Cheraman di Kodungalloor, tahun pembangunan masjid ini diperkirakan sekitar tahun 629M. Menjadikannya sebagai masjid pertama di India, dan menjadi masjid kedua yang digunakan untuk ibadah sholat Jum’at setelah Masjid Nabi di Madinah Al-Munawaroh.

Menurut sumber di outlookindia, meski tak ada sepotongpun prasasti yang menerangkan tahun pembangunan masjid ini, namun hasil uji karbon terhadap kusen asli masjid ini membuktikan bahwa usia masjid ini memang sudah lebih dari seribu tahun.

Lampu antik di Masjid Cheraman 
Masjid kuno ini memiliki sebuah lampu minyak yang sudah sangat tua dan dipercaya sudah berumur lebih dari seribu tahun namun masih berfungsi dengan baik dan tetap menyala hingga kini. Pengunjung dari berbagai kalangan termasuk pengunjung non Islam pun diperkenankan berkunjung dan menambahkan minyak di lampu ini sebagai sebuah pemberian. Masjid ini menjadi salah satu dari sedikit masjid yang memperkenankan pemeluk lintas agama untuk berkunjung. Beberapa tahun terahir masjid ini bahkan juga dipakai untuk upacara vidyarambham sebuah ritual hindu untuk menandai permulaan belajar bagi kanak kanak.

Arsitektur

Masjid Jami’ Cheraman dibangun dengan gaya tradisional Hindu, menggunakan lampu minyak berbahan kuningan. Mimbar berukir masjid ini dibuat dari kayu mawar, tempat khatib menyampaikan khutbah di hari Jum’at. Sementara sebatang balok marmer di dalam masjid ini dipercaya dibawa langsung dari Mekah.

Bangunan yang kini berdiri merupakan hasil renovasi terahir tahun 1984, bentuk bangunan lama bertahan hingga tahun 1958 seperti dalam photo dalam bentuk bangunan sederhana dengan denah yang serupa dengan bangunan saat ini. interior bangunan asli masih dipertahankan keasliannya hingga kini termasuk lampu antik, mimbar dan mihrab masjid hingga kusen jendela dan pintu serta beberapa pernik pernik lainnya.


Kunjungan Presiden India, Abdul Kalam ke masjid Cheraman
Pengurus Masjid

Kepengurusan masjid dipilih dalam periode dua tahun sekali. Jemaah masjid ini tercatat sekitar 1500 kepala keluarga atau sekitar 10ribu jiwa. Pemilihan kepengurusan masjid ini diselenggarakan oleh jemah dewasa untuk memilih diantara para jemaah yang terpercaya untuk menjadi pengurus masjid.

Kunjungan dari berbagai pihak

Masjid Cheraman ini telah lama menarik perhatian tokoh tokoh masyarakat India termasuk Presiden India yang pernah berkunjung ke masjid ini. Presiden India ke 12 Abdul Kalam pernah menyempatkan diri berkunjung ke masjid ini pada tanggal 29 Juli 2005. Demikian juga dengan beberapa pejabat pejabat pemerintah India.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA