Masjid Cheraman Kerala, masjid pertama dan tertua di India. |
Saksi
Peristiwa Bulan Terbelah Menjadi Dua
Bila anda ketikkan kata
kunci “moon split” atau “bulan terbelah” di kolom pencarian internet, anda akan
disuguhi begitu banyak artikel berikut foto tentang bulan yang pernah terbelah.
Foto paling populer yang akan muncul adalah foto hitam putih permukaan bulan
hasil jepretan lembaga antariksa nasional Amerika yang menunjukkan guratan bulan atau lunar rille. Foto
yang oleh begitu banyak penulis di internet kemudian dikaitkan dengan salah
satu Mukjizat Rosullullah S.A.W. yang mampu membelah bulan menjadi dua
sebagaimana dijelaskan dalam hadist.
Namun artikel ini tidak
untuk membahas tentang lunar rille, tapi tentang sebuah masjid tua di India
yang namanya diambil dari salah satu Raja India pertama yang (menurut
hikayat) masuk Islam setelah menjadi saksi dari salah satu
mukjizat Rosulullah tersebut. Atau setidaknya cerita tentang mukjizat
Rosulullah tersebutlah yang menjadi sebab musabab beliau masuk Islam. Mukjizat itu juga yang menjadi permulaan masuk dan berkembangnya Islam di
India hingga hari ini.
Masjid Cheraman tahun 1958 |
Raja India itu bernama Raja Cheraman perumal atau
Chakrawati Farmas atau Rama Varma Kulashekhara dan setelah
memeluk Islam berganti nama menjadi Tajudin.
Nama beliau kemudian di abadikan oleh para sahabat nya menjadi nama masjid yang
pertama kali dibangun di anak benua India, masjid yang masih berdiri dan
digunakan hingga kini oleh muslim India. Masyarakat setempat menyebut masjid
itu dengan nama Cheraman Juma Masjid, masjid tua yang dibangun oleh Malik
Bin Dinar di tahun 629M, memenuhi permintaan terahir sang raja
sebelum beliau wafat, di perjalanan pulang dari Mekah Almukarromah ke India.
Lokasi dan Alamat Masjid Cheraman
Masjid Jami’ Cheraman
berada di desa Methala, kota Kodungallur, provinsi Kerala, India. Lokasi
masjid ini berada sekitar 2 kilometer dari pusat kota Kodungallur. Lebih kurang 20 kilometer stasiun kereta Irinjalakuda.
Sejarah Masjid Cheraman
Sejak zaman kuno
hubungan dagang antara Arab dan Anak Benua India sudah terjalin dengan baik.
Bahkan sebelum Islam menyentuh India. Pedadang pedangan Arab mengunjungi
wilayah Malabar, yang merupakan titik hubung utama antara asia selatan dan asia
tenggara.
Plakat pembangunan masjid
|
Islam masuk ke India
dibawa oleh para pedagang dari tanah Arab, yang tiba di India untuk berdagang
sekaligus mensyiarkan Islam. Beberapa orang India yang tinggal di wilayah
pantai Kerala kemudian menerima Islam sebagi agama mereka. Adalah Raja Rama Varma Kulashekhara atau Cheraman perumal atau Chakrawati
Farmas disebut sebut sebagai
orang India pertama yang memeluk Islam.
Diceritakan bahwa Rama Varma Kulashekhara yang kemudian
menjadi penguasa di Chera,
pada suatu malam sedang menikmati indahnya bulan purnama bersama permaisuri di
lantai atas istananya tiba tiba terheran heran dengan kejadian terbelah dua-nya
bulan purnama yang sedang dilihatnya. Kejadian luar biasa tersebut begitu
menggodanya hingga berusaha mencari tahu apa gerangan yang sedang terjadi.
Sampai kemudian beliau mendapat informasi dari pedagang pedagang Muslim Arab
bahwa kejadian tersebut adalah salah satu dari Mukjizat Nabi Muhammad S.A.W.
Rosul utusan Allah yang membawa Islam sebagai agama terahir. Segera setelah
tahu akan hal itu beliau berangkat ke Mekah.
Rama Varma Kulashekhara melafalkan dua
kalimat syahadah dibimbing oleh Rosullullah, disaksikan oleh sahabat Rosul, Abu
Bakar Sidik. Rama Varma Kulashekhara atau Chakrawati Farmas kemudian berganti nama menjadi Tajudin. Kisah masuk Islamnya Cheraman perumal ini terekam dalam manuskrip tua di
perpustakaan India dengan nomor referensi dalam
hurup arab 2607, 152-173 yang kemudian di kutip oleh penulis M. Hamidullah
dalam bukunya Muhammad Rasullah.
Mimbar dan Mihrab Masjid Cheraman |
Dalam perjalanannya
kembali ke India beliau wafat di Salalah di wilayah kesultanan Oman. Menjelang wafatnya
beliau memberikan mandat kepada beberapa sahabat arab-nya untuk meneruskan
perjalanan ke kerajaan nya di India dan mensyiarkan Islam disana. Almarhum Rama Varma Kulashekhara atau Cheraman perumal atau Chakrawati
Farmas atau Tajudin kemudian
dimakamkan di Salalah,
Oman, Makam beliau ramai diziarahi hingga kini dan dikenal sebagai “makamnya
Raja India”.
Segera setelah itu
kelompok muslim Arab dibawah pimpinan Malik Bin Deenar
dan Malik bin Habib tiba di Kerala utara, dan membangun Masjid Jami Cheraman di
Kodungalloor, tahun pembangunan masjid ini diperkirakan sekitar tahun 629M.
Menjadikannya sebagai masjid pertama di India, dan menjadi masjid kedua yang
digunakan untuk ibadah sholat Jum’at setelah Masjid Nabi di Madinah
Al-Munawaroh.
Menurut sumber di outlookindia, meski
tak ada sepotongpun prasasti yang menerangkan tahun pembangunan masjid ini,
namun hasil uji karbon terhadap kusen asli masjid ini membuktikan bahwa usia
masjid ini memang sudah lebih dari seribu tahun.
Lampu antik di Masjid Cheraman |
Masjid kuno ini memiliki
sebuah lampu minyak yang sudah sangat tua dan dipercaya sudah berumur lebih
dari seribu tahun namun masih berfungsi dengan baik dan tetap menyala hingga
kini. Pengunjung dari berbagai kalangan termasuk pengunjung non Islam pun
diperkenankan berkunjung dan menambahkan minyak di lampu ini sebagai sebuah
pemberian. Masjid ini menjadi salah satu dari sedikit masjid yang
memperkenankan pemeluk lintas agama untuk berkunjung. Beberapa tahun terahir
masjid ini bahkan juga dipakai untuk upacara vidyarambham
sebuah ritual hindu untuk menandai permulaan belajar bagi kanak kanak.
Arsitektur
Masjid Jami’ Cheraman
dibangun dengan gaya tradisional Hindu, menggunakan lampu minyak berbahan
kuningan. Mimbar berukir masjid ini dibuat dari kayu mawar, tempat khatib
menyampaikan khutbah di hari Jum’at. Sementara sebatang balok marmer di dalam
masjid ini dipercaya dibawa langsung dari Mekah.
Bangunan yang kini
berdiri merupakan hasil renovasi terahir tahun 1984, bentuk bangunan lama
bertahan hingga tahun 1958 seperti dalam photo dalam bentuk bangunan sederhana
dengan denah yang serupa dengan bangunan saat ini. interior bangunan asli masih
dipertahankan keasliannya hingga kini termasuk lampu antik, mimbar dan mihrab
masjid hingga kusen jendela dan pintu serta beberapa pernik pernik lainnya.
Kunjungan Presiden India, Abdul Kalam ke masjid Cheraman |
Pengurus Masjid
Kepengurusan masjid
dipilih dalam periode dua tahun sekali. Jemaah masjid ini tercatat sekitar 1500
kepala keluarga atau sekitar 10ribu jiwa. Pemilihan kepengurusan masjid ini
diselenggarakan oleh jemah dewasa untuk memilih diantara para jemaah yang
terpercaya untuk menjadi pengurus masjid.
Kunjungan dari
berbagai pihak
Masjid Cheraman ini
telah lama menarik perhatian tokoh tokoh masyarakat India termasuk Presiden
India yang pernah berkunjung ke masjid ini. Presiden India ke 12 Abdul Kalam
pernah menyempatkan diri berkunjung ke masjid ini pada tanggal 29 Juli 2005. Demikian
juga dengan beberapa pejabat pejabat pemerintah India.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA