Halaman

Rabu, 20 April 2011

Masjid Negara, Masjid Nasional Malaysia di Kuala Lumpur

Masjid Negara, masjid nasional Malaysia.

Sesuai dengan namanya, Masjid Negara merupakan Masjid Nasional Malaysia yang berada di Ibukota Negara, Kuala Lumpur. Masjid Negara mampu menampung 15 ribu jamaah sekaligus, menjadikannya sebagai masjid terbesar di Malaysia pada saat selesai dibangun, sampai kemudian Masjid Biru di Shah Alam berdiri. Tak hanya luas, besar, dan megah, tapi juga dikelilingi oleh taman yang ditata begitu apik dan indah. Masjid Negara merupakan lambang keagungan Islam, sebagai agama resmi di Malaysia.

Masjid Negara dirancang oleh tiga arsitek, masing masing adalah Howard Ashley dari departemen pekerjaan umum Inggris dan dua Arsitek pribumi, Hisham Albakri dan Baharuddin Kassim. Dibangun tahun 1965 dilokasi Gereja Venning Road Brethren Gospel Hall yang sudah berdiri disana sejak tahun 1922 kemudian diambil alih oleh pemerintah Malaysia untuk membangun Masjid Negara. Bangunan masjid negara Malaysia dibangun sebagai masjid moderen dan megah dengan struktur beton bertulang serta menyimbolkan aspirasi bangsa Malaysia yang ketika itu baru saja memperoleh kemerdekaan dari Inggris.

Alamat dan Lokasi Masjid Negara

Jalan Perdana, 50480
Kuala Lumpur, Malaysia



Masjid Negara berada di kawasan strategis di Pusat kota Kuala Lumpur, bersebelahan dengan Kereta api Malaysia , gedung Daya Bumi , Kantor Pos Besar Malaysia, Musium Seni Islam, Taman Burung Kuala Lumpur dan Taman Tasik Perdana.

Arsitektural Masjid Negara

Kawasan Masjid Negara menempati lahan seluas 13 hektar dan bangunan utamanya seluas lebih kurang 3 hektar. Seluruh kawasan masjid di kelilingi sebahagian besar oleh tembok konkrit dan sebagian lagi oleh pagar. Dilengkapi tujuh pintu masuk. Fasilitas untuk pengunjung non muslim juga disediakan termasuk toilet umum. Pintu masuk khusus wisatawan luar dan dalam negeri berada berdekatan dengan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur.

Secara umum, Masjid Negara dibangun bergaya masjid moderen. Arsitektural masjid ini dikenali dengan sebuah menara setinggi 73 meter dan kubah di atap masjid yang bila dilihat dari udara berbentuk bintang 16. Kubah dengan bentuk bintang 16 ini cukup unik, bila dilihat dari samping sangat jelas terlihat bahwa kubah Masjid Negara berbentuk payung yang sedang terbuka sebagian, sinonim dari pelindung terhadap sengatan panasnya matahari tropis. Kubah berbentuk payung di Masjid Negara berukuran tinggi 84ft dan diameter 200ft.

Bangunan warna putih dilatar depan adalah bangunan makam para pahlawan nasional Malaysia.

Sisi dalam kubah payung dihias dengan ukiran kaligrafi ayat suci Al-quran dari bahan alumuium menyimbollkan kesultanan di Malaysia dan terlihat begitu indah dari dalam masjid. Sedangkan bagian puncak bangunan menaranya menyerupai bentuk payung yang sedang tertutup. Digunakannya struktur beton bertulang pada atap utama adalah untuk mendapatkan ruang yang lega bagi ruang sholat utama. bangunan masjid ini terpantul dengan indah dari kolam dan pancuran air yang sengaja dibangun disekeliling masjid.

Tak jauh dari Masjid Negara terdapat Taman Makam Pahlawan Nasional Malaysia, tempat dimakamkannya beberapa politisi malaysia diantaranya adalah Tun Abdul Razak, Tun Hussain Onn dan lain lain. Maosoleum Makam Pahlawan dibangun dengan atap berbentuk tujuh bintang tujuh bila dilihat dari udara.

Masjid Negara dalam Mata Uang Ringgit Malaysia
Fasilitas Masjid Negara

Ruang sholat Masjid Negara memiliki luas sekitar 22,500 kaki persegi, dilengkapi juga dengan ruang sidang, Makam Pahlawan, perpustakaan umum, ruang kantor, halamanluas, menara, ruang khusus kerajaan dan ruang imam. Disediakan juga ruang khusus untuk radio dan televisi, dan keseluruhan ruang sholat di Masjid Negara dilengkapi penyejuk udara. Makam tujuh pahlawan negara yang disebut di awal tadi terletak di baagian barat Masjid.

Masjid Negara dilengkapi dengan 3 pintu besar dan satu pintu khusus untuk keluarga kerajaan, pejabat tinggi pemerintah dan tamu negara. Lobi masjid ada di lantai bawah, satu lantai dengan tempat berwudhu, kamar mandi tempat menyimpan alas kaki dan ruang istirahat bagi jamaah yang datang dari luar kota. Sebelum sampai ke ruang sholat utama di tingkat pertama terdapat halaman besar. Di bagian tengah halaman ini terdapat payung dari beton berukuran 48 ft, plus kolam-kolam beserta beberapa buah pancuran.

Interior Masjid Negara Malaysia.

Ruang sholat utama bertembok konkrit bertulang dan ditutup dengan marmar Itali. Ruang utama masjid dapat di akses melalui 7 pintu dari Jalan Lembah, Jalan Perdana, Jalan Kinabalu and Jalan Cenderasari.  Tersedia juga terowongan bawah tanah yang menghubungkan masjid dengan stasiun kereta api di jalan Hishamuddin. Fasilitas untuk pengunjung non muslim juga disediakan termasuk fasilitas toilet yang dibangun oleh Kuala Lumpur City Hall.

Diatas masing masing pintu ini dipasang kaligrafi ayat ayat suci Al-Qur’an dengan mozaik bewarna biru dan keemasan. Di atas ruang sholat utama ini tempat kubah payung masjid berada. Dibagian bawah kubah, selain dihias dengan kaligrafi juga dihias dengan kaca mozaik dan emas putih.


Masjid Negara Malaysia.

Kubah Masjid Negara ditopang oleh 16 tiang utama berdiameter 3 ft. Sebelum di renovasi, mihrab Masjid Negara tadinya berbentuk bersegi seperti pintu namun kemudian di ubah berbentuk melengkung seperti gerbang. Mihrab ini bertatahkan ayat-ayat al-Quran bernuansa Maroko. Paras tembok yang mengelilingi mihrab ini juga seni bangunan Maroko. Mimbar, tempat imam berkhutbah terletak di sebelah kanan mihrab. Mimbar yang berbentuk seperti beranda ini dibuat dari kayu. 16 chandelier turut menghias interior Masjid Negara. Lampu lampu tersebut merupakan sumbangan dari para Sultan, Gubernur dan bekas Yang Di Pertuan Negara Singapura.

Ruang Pertemuan

Masjid negara juga dilengkapi dengan fasilitas ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan akademik termsuk upacara upacara resmi, perkuliahan umum, seminar, pelatihan dan workshop. Dan tentusaha untuk menjamu tamu tamu VVIP termasuk tamu negara dan Yang Dipertuan Agong Raja Malaysia, Perdana Metri dan tamu kerajaan.

Masjid Negara Malaysia.

Ruang perkualiahan

Tersedia 3 ruang yang dapat digunakan untuk kegiatan dalam kelas. Masing masing mampu menampung 20-30 orang setiap kelas. Ruangan ruangan tersebut biasa dipakai untuk pembelajara dalam ruang kelas, rapat, seminat dan sebagainya. Masing masing ruang dilengkapi dengan layar LCD untuk setiap acara yang membutuhkan Slide show.

Selain dua jenis fasiltas fasilitas di atas masjid Negara masih memilki fasilitas ruang meeting utama yang biasa dipakai oleh pengurus Masjid Negara, pejabat pemerintah, NGO dan lain lain. Dan masih ada lagi area pameran luar ruang yang dapat dipakai untuk penyelenggaraan pameran di sekitar Masjid Negara tanpa mengganggu proses peribadatan. Dan tak kalah menarik, masjid ini berkerja sama dengan pihak swasta juga menyediakan fasiltas olahraga yang dapat digunakan oleh anggotanya untuk berolahraga.

Dibawah kubah makam pahlawan.

Makam Pahlawan

Seperti disebutkan dimuka bahwa di komplek Masjid Negara ini dimakamkan beberapa tokoh penting Malaysia. Baik di dalam bangunan maosolium yang berbentuk  bintang 7 itu atau pun di luar maosolium. Pahlawan nasional yang dimakamkan di sini adalah :

Dibawah kubah :

1. Tun Dr Ismail –Wakil Perdana menteri Malaysia (wafat 1973)
2. Tun Abdul Razak –Perdana menteri Malaysia (wafat 1976)
3. Tun Hussein Onn –Perdana menteri Malaysia (wafat 1990)
4. Tun Ghafar Baba –Wakil Perdana menteri Malaysia (wafat 2006)

Diluar kubah :

1. Tan Sri Syed Jaafar Albar – Sekjen UMNO dan Menteri pengembangan daerah tertinggal (wafat 1977)
2. Tan Sri Syed Nasir – Juru bicara Dewan Rakyat (wafat 1982)
3. Tun Sardon Jubir – Menteri PU dan Komunikasi dan Yang di-Pertuan Negeri Penang (wafat 1985)
4. Tan Sri Mohammad Noah – Menteri perumahan dan Juru bicara Dewan Rakyat (wafat 1991)
5. Tan Sri Abdul Kadir Yusuf – Menteri Kehakiman (wafat 1992)
6. Tan Sri Mohd Khir Johari – Menteri pendidikan (wafat 2006)
7. Tun Dr Fatimah Hashim – Menkesra (Wanita pertama yang menjadi menteri di Malaysia– wafat 9/1/2010)


Masjid Negara Malaysia.

Sejarah Pembangunan Masjid Negara

Pembangunan Masjid Negara ini melambangkan semangat perpaduan dan toleransi. Ia direka bentuk oleh orang Melayu dan Inggris, dibangun oleh orang keturunan Cina dan India serta dibiayai oleh sumbangan masyarakat Islam, Kristian, Buddha dan Hindu.

Malaysia mendapatkan kemerdekaan dari pemerintah Inggris pada tanggal 31 Agustus 1957. perkembangan utama terjadi di bidang ekonomi, sosial dan arsitektur yang secara aktif di terapkan oleh pemerintahan baru Malaysia ketika itu.  Program program yang dilaksanakan adalah juga untuk merepleksikan kemajuan budaya dan kehidupan berdemokrasi.

Masjid Negara Malaysia.

Keinginan untuk membangun Masjid Negara muncul sebulan sebelum kemerdekaan Malaysia. Pada tanggal 30 Juli 1957 dalam pertemuan Majlis Kerja Persekutuan muncul ide untuk membangun sebuah masid nasional sebagai simbol dari kemerdekaan negara. Dalam pertemuan lainnya pada tanggal 5 Maret 1958 Menteri Besar dari 11 Negara Bagian Malaysia mengusulkan untuk memberi nama masjid tersebut dengan nama Masjid Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, sebagai penghormatan atas jasa jasa beliau memimpin negara memperoleh kemerdekaan. Namun usulan tersebut ditolak oleh oleh beliau dan beliau kemudian memberi nama masjid tersebut dengan nama Masjid Negara sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan yang diperoleh tanpa pertumpahan darah.

Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Negara dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 1963 bertepatan dengan 3 Syawal 1383H oleh DYMM SPB Yang Di Pertuan Agong Tuanku Syed Putra Ibni Al Marhum Syed Hassan Jamalullail. Pekerjaan pembangunan berjalan selama 2 tahun dan Menghabiskan dana sekitar RM 10 juta Riggit Malaysia. Pada hari Jum’at tanggal 27 Agustus 1965 bertepatan dengan 29 Rabiulakhir 1385 masjid Negara diresmikan juga oleh DYMM SPB Yang Di Pertuan Agong Tuanku Syed Putra Ibni Al Marhum Syed Hassan Jamalullail,

Bentuk kubahnya seperti payung tenda berukuran sangat besar. sedangkan menaranya seperti payung yang belum dibuka. 

Masjid Negara mengalami renovasi besar besaran di tahun 1987, atap beton masjid yang semula berwarna merah muda kemudian ditutup dengan keramik bewarna hijau dan biru. Hingga saat ini Masjid Negara masih berdiri megah dengan kharismanya diantara gedung gedung jangkung pencakar langit kota Kuala Lumpur. Masjid Negara sudah dilengkapi dengan koridor bawah tanah berlokasi di dekat stasiun kereta di jalan Sultan Hishamuddin.

Pengurus  Masjid Negara

Kepengurusan Masjid Negara berada dibawah pengawasan Sektor Pembangunan Insan, Jabatan kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). Penyelenggaraan MASJID NEGARA diketuai oleh Imam Besar MASJID NEGARA dan dibaagi ke dalam dua bagian penyelenggara yaitu : (1) Bagian Pengurusan dan (2) Bagian Pengimarahan. Bagian pengurusan dibagi lagi menjadi menjadi 3 unit kerja masing masing (1) Unit Penerbitan dan Multimedia (2) Unit Perhubungan Awam dan Pusat Sumber dan (3) Unit Khidmat Pengurusan. bagian Pengimarahan dibagi lagi menjadi 6 unit kerja yaitu (1) Unit Penyelarasan, Dakwah dan Ibadah (2) Unit Pembinaan Saksiah (3) Unit Perkhidmatan Sosial (4) Unit Protokol dan Kebajikan (5) Unit Pengajian Dewasa dan (6) Unit Pendidikan Dewasa dan Kanak-kanak. 

Daftar Imam dan Masa Bakti nya di Masjid Negara

1. H. Ghazali Abdullah (1965)
2. H. Mohammad Salleh Hassan Farid
3. Dato’ Sheikh Abdul Mohsein bin H. Salleh (1974-1975)
4. Dato’ H. Ahmad Shahir bin H. Daud (1975-1980)
5. Dato’ H. Hassan Din Al-Hafiz (1981-1983)
6. Dato’ H. Ahmad Shahir bin H. Daud (1984-1992)
7. H. Arifin Harun (1992-1993)
8. H. Taib Azamudden Mohammad Taib (1993-1999)
9. H. A. Jalil bin Sindring (1999-Sep. 2001)
10. H. Wan Halim bin Wan Harun (2001-2004)
11. Dato' H. Kamaruddin bin H. Zakaria (2005-2006)
12. Tan Sri Dato' Syaikh H.Ismail bin H.Muhammad (February 2007 sampai sekarang.)

Tun Mahatir Muhammad sedang sholat di Masjid Negara.

Aktivitas Masjid Negara

Layaknya sebagai masjid nasional, Masjid Negara menjalani fungsinya sebagai masjid utama bagi kegiatan kegiatan berskala nasional dan internasional di Malaysia. selain itu masjid ini juga begitu meriah dengan beragam aktivitas yang digelarnya. Mulai aktivitas untuk kanak kanak, remaja, dewasa hingga untuk manula.  Beberapa contoh aktivitas yang digelar di Masjid Negara adalah : Camp Ibadah untuk kanak kanak, camp ibadah untuk remaja, exam cuti sekolah (semacam pesantren kilat selama masa libur sekolah), donor darah, pameran pendidikan kesehatan, hingga Menggagas kunjungan dan pemberian sumbangan kepada panti jompo.

Dan ada satu kegiatan yang pernah di laksanakan di Masjid Negara yang benar benar tak lazim. Yakni menyelenggarakan kursus pengurusan jenazah khusus untuk tunanetra. Tak tanggung tanggung, kursus yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan bekal yang cukup bagi para penyandang tunanetra dalam menjalankan aktivitas pengurusan jenazah ini di fasiltasi langsung oleh para pegawai Jabatan kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI), Jabatan Agama Islam Melaka (JAIM), dan Baitulmal Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur yang diketuai oleh Ustaz Haji Mohd. Marngi bin Wasim, bekerjasama dengan Persatuan Orang-orang Cacat Penglihatan Islam (PERTIS). Acara terebut diselenggarakan pada 2 dan 3 Ogos 2005.***

4 komentar:

  1. istiqlal lebih besar dari pada masjid ini!!!

    BalasHapus
  2. alhamdulillah... Mari di makmurkan bersama sama

    BalasHapus
  3. https://www.facebook.com/perlengkapan.masjid

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA