Halaman

Minggu, 23 Januari 2011

Masjid Sunshine – Victoria, Australia

Sunshine Mosque, Sunshine, Victoria, Australia.

Sunshine, bila di Indonesiakan menjadi kilauan mentari, adalah nama sebuah tempat di Victoria, Australia, negeri tetangga kita di sebelah selatan. Nama tempat itu yang kemudian lengket dengan nama masjid ini. Masjid yang dibangun dan dikelola oleh komunitas muslim keturunan Siprus Turki di Australia.

Resminya masjid ini bernama Cyprus Turkish Islamic Community of Victoria. Cyprus Turkish atau Turkish Cypriot merupakan sebutan untuk orang orang Siprus ber-etnis Turki. Siprus sendiri memang hingga kini merupakan negara pulau di laut mediterania yang terbelah menjadi dua, paska invasi Turki ke pulau tersebut di tahun 1978. The Republic of Cyprus di bagian selatan dikuasai oleh warga Siprus keturunan Yunani, sedangkan Turkish Republic of Northern Cyprus (TRNC) di bagian utara merupakan warga Siprus keturunan Turki.

Sunshine Mosque, Sunshine, Victoria, Australia.

Muslim Siprus keturuanan Turki inilah yang kemudian hijrah ke Australia. Dan kini sudah menjadi bagian dari warga negara Australia tanpa kehilangan identitas ke Islaman dan Siprus Turki mereka. Dan itu pula sebabnya masjid ini benar benar merepresentasikan nuansa Turki yang sangat kental. Menghadirkan bangunan Turki di Australia.

Alamat dan Lokasi Masjid Sunshine

Cyprus Turkish Islamic Community of Victoria
618 Ballarat Road
Sunshine
Victoria Australia 3020


Sejarah Masjid Sunshine

Tahun 1956 Komunitas Siprus Turki di Australia membeli sebuah gedung di 588 Rathdowne street, Carlton, dan membentuk Asosiasi Turki Siprus. Gedung tersebut digunakan sebagai aula serbaguna, untuk segala macam kegiatan sosial dan pertemuan termasuk sholat berjamaah di perayaan Bayram juga diselenggarakan di tempat ini, karena gedung itu merupakan satu satunya yang dimiliki oleh muslim Siprus Turki ketika itu.

Komunitas Siprus Turki di Australia atau Cyprus Turkish Islamic Community of Victoria, dalam perkembangan nya memiliki akar sejarah di Richmond, Clifton Hill, dan kemudian direlokasi ke Ballarat Road, kawasan Sunshine tahun 1985. Bangunan yang berupa masjid ini yang kemudian terkenal dengan nama “Sunshine Mosque” atau Masjid Sunshine, merupakan masjid terbesar di Negara bagian Victoria, Australia.

Tidaklah mudah bagi Masjid Sunshine untuk mendapatkan statusnya di negara bagian Victoria. Membutuhkan segala daya upaya dan keteguhan serta bantuan finansial yang tidak sedikit dari komunitas lokal. Keseluruhan proyek itu di tangani oleh Almarhum Hasan Dellal, yang sudah meluangkan waktu untuk mengkoordinir jalannya proyek dimaksud.

Sebuah foto lama. Muslim Siprus Turki diantara muslim lainnya di masjid Sunshine. tampak jelas ada beberapa Muslim dalam pakaian dan peci khas Nusantara.

Era Rathdowne street

Muslim dari berbagai bangsa kemudian memadati gedung di Rathdowne Street untuk melaksanakan ibadah sholat. Jemaah berdatangan ke Rathdowne street sebagaimana bangunan kecil yang terpisah beberapa ruas jalan dari sana juga digunakan sebagai tempat ibadah. Individu individu yang yang memiliki pengetahuan Islam menuju ke rathdowne street ini untuk menunaikan ibadah sholat. Kala itu masih belum ada imam yang memiliki latar belakang pendidikan agama secara khusus.

Tahun demi tahun berlalu komunitas muslim meningkat dan Rathdown street tidak lagi mampu mengakomodir para jemaah. Kemudian keluar gagasan untuk memusatkan kegiatan peribadatan di sebuah bangunan masjid yang cukup besar untuk menampung jemaah yang semakin meningkat sudah menjadi konsensus bersama diantara para jemaah.

Masjid Sunshine dipotret dari menaranya.

Beberapa jamaah berkeyakinan dan menganggap penting untuk mendukung pembentukan administrasi di Masjid Preston yang digunakan oleh berbagai muslimin dari berbagai kalangan, sementara jemaah lainnya berpendapat mereka memiliki kapasitas yang sangat terbatas untuk berkontribusi ke organisasi lain nya dan pada ahirnya memilih bertahan di Rathdowne street.

Peran Hasan Dellal

Masjid Preston adalah satu dari tempat ibadah resmi bagi komunitas muslim, dan di kelola oleh muslimin dari berbagai bangsa. Termasuk dari muslim Siprus Turki. Tahun 1962 terbentuklah Fedrasi Masyarakat Muslim Australia (Astralian Federation of Islamic Sociaties-AFIS) yang menghimpun semua organisasi komunitas Muslim dari berbagai kalangan di Australia yang semakin berkembang.

Kesempatan tersebut menjadi hal yang penting bagi komunitas muslim Siprus Turki karena Ibrahim Dellal menjadi salah satu pendiri federasi tersebut. Ibrahim merangkap jabatan dan tanggung jawabnya sebagai orang Siprus Turki beliau bekerja keras di AFIS dan Masjid Preston yang keduanya merupakan representasi muslim dari berbagai bangsa.

Interior Masjid Sunshine.

Ibrahim terlibat dalam kepengurusan Masjid Preston bersama dua saudaranya Hasan dan Ahmet, menjadi faktor kunci dalam perkembangan kehadiran Muslim Siprus Turki disana. Penghargaan kepada segala upaya mereka terkait dengan kerja keras mereka dalam komunitas memberikan perkembangan yang baik. Partisipasi Muslim Siprus Turki yang turut serta dalam sholat berjamaah di masjid tersebut dan melibatkan diri dalam aktivitas sosial termasuk program penggalangan dana.

Perpindahan dari Ratdowne street ke Masjid Preston dengan sendirinya memberikan pengalaman kepemimpinan dan kemampuan administrasi yang menjadi bekal berharga mereka dikemudian hari ketika membantu mendirikan dan menjalankan Masjid Sunshine.

Pembangunan Masjid Sunshine

Tahun 1985 komunitas Siprus Turki menemukan lahan kosong di kawasan industri ringan di daerah Ballarat Road, daerah Sunshine dan sepertinya cocok sebagai tempat mendirikan masjid.

Tiga anggota komite masing masing Hasan Dellal, Salih Huseyin dan Huseyin Deniz menggadaikan rumah mereka ke bank sekaligus menjadi penjamin pinjaman untuk pembelian lahan masjid tersebut seharga $191 ribu dolar.

Hasan Dellal kemudian menjadi presiden, Manajer sekaligus juru bicara dari Masyarakat Islam Siprus Turki sejak awal pembangunan masjid Sunshine ketika masih berupa lahan kosong penuh rumput liar. Dengan bantuan dari komite Hasan berikrar untuk bekerja semata mata lillahita’ala. Beliau telah mempersembahkan hidupnya untuk mengabdi bagi komunitas muslim untuk menyelesaikan pembangunan masjid setelah beliau memasuki masa pensiun. 

Di tahun  pertama setelah membeli lahan tersebut masjid dan rumah kediaman bagi imam pun dibangun menghabiskan dana sekitar $130 ribu dolat. Biaya untuk membangun rumah imam dapat ditekan karena kontraktor yang membangun masjid bekerja bersama masyarakat muslim dengan sukarela sampai pembangunan nya selesai.

Interior Masjid Sunshine.

Setelah melunasi pinjaman di bank dari dana donasi, lahan tersebut diserahterimakan ke Masyarakat Islam Siprus Turki di tahun 1990. dan mendapatkan statusnya sebagai badan hukum di tanggal 9 Oktober tahun yang sama.

Pembangunan masjid tersebut dimulai tahun 1992 dirancang oleh arsitek Turki Turkan dan Yilmaz Gursoy. Komunitas Siprus Turki berkeinginan menghadirkan membangun sebuah masjid dengan design jaman ke emasan Turki Usmani di Australia. Mengingat nenek moyang mereka yang ada yang berasal dari Asia, Afrika dan Eropa. Masjid tersebut merupakan cerminan dari Masjid Biru di Istanbul, Turki, dalam ukuran yang lebih kecil, namun menjadi salah satu masjid terbesar di Australia. Namun demikian masjid yang kini berdiri tidaklah sama dengan rencana awalnya.

Saat ini masjid Sunshine memiliki 17 kubah dan berlantai dua. Dilengkapi dengan satu menara, plaza tengah dengan tempat penyelenggaraan jenazah serta lahan parkir. Merki belum selesai 100% masjid ini merepresentasikan pencapaian dan berkah bagi keseluruhan komunitas Ausitralia dari Komunitas Cyprus Turki. Bagi kaum muslimin bangunan ini menjadi tempat beribadah dan bagi non muslim dapat mengagumi dan menikmati keindahan masjid ini tatkala melintas di jalan lingkar menuju ke pusat kota Melbourne.

Open day tahun 2007 d masjid Sunshine
Imam Masjid

Masjid Sunshine menjalankan tugas tidak saja sebagai tempat ibadah.  Imam masjid ini di datangkan langsung dari Turki dan ditangani serta di danai oleh lembaga Diyanet yang bertanggung jawab penuh bagi biaya perjalanan, gaji untuk imam dalam kontrak kerja selama 3 tahunan hingga ongkos kembali nya imam ke Turki bersama keluarganya. Imam yang bekerja di Masjid Sunshine ini adalah para sarjana Islam lulusan dari universitar universitar terkemuka yang diakui oleh pemerintah Turki.

Masjid yang membuka diri

Dalam upaya memperkenalkan Islam, mempererat relasi dengan pemeluk agama lain serta menurunkan tensi Islamphobia sebagai akibat kesalahfahaman tentang Islam, Masjid Sunshine ini membuka diri untuk kunjungan dari pihak manapun termasuk dari kalangan non muslim. Kunjungan dari manapun difasilitasi dengan baik oleh pengurus masjid. Interfaith dialog bukan hal aneh di masjid ini, dalam usaha mereka menjalin kerukunan sesama pemeluk agama di sana.

------------------oooOOOooo------------------

3 komentar:

  1. Alhamdulillah yaa Alloh, semoga saudaraku selalu dlm lindungan dan ridho Alloh SWT...

    BalasHapus
  2. Thanks artikelnya. Mengingatkan pernah sholat jumat disitu. Bersih tempatnya. Dan ada penjual makanan turki.

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA