Halaman

Senin, 06 Desember 2010

Masjid Pusat Kebudayaan Islam - Oslo, Norwegia

DIANTARA BANGUNAN KOMERSIL. Masjid Pusat Kebudayaan Islam Oslo, merupakan salah satu masjid di ibukota negara Norwegia, seperti bangunan masjid lainnya, masjid ini pun berada diantara bangunan bangunan komersil di pusat kota Oslo.

Masjid Pusat Kebudayaan Islam- Oslo, Norwegia, atau the Islamic Cultural Centre  (ICC) Norway merupakan masjid pertama yang dibangun di negara Norwegia di tahun 1974. Norwegia juga dikenal sebagai negara yang memiliki masjid paling utara di Bumi, Masjid Al-Noor Senter dan Masjid Al-Rahma yang dikelolal oleh The Islamic Centre of Northern Norway (ICNN) didirikan tahun 1992 juga di kota Tromsø. Masjid kutub utara lain nya adalah masjid di Innuvik - Kanada dan Masjid Nord Kamal di NorilskRussia.

Masjid sekaligus pusat kebudayaan Islam di Norwegia, selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menyelenggarakan pendidikan Alqur’an, serta layanan publik lain nya. Pada tanggal 25 Mei 2009 yang lalu, Keluarga kerajaan Norwegia mencatat sejarah baru dengan kunjungan Ratu Sonja ke Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo, sementara di bulan maret 2009 masjid ini juga dikunjungi oleh Uskup Agung Oslo Ole Christian Kvarme. 

Lokasi Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo

Berada di jantung kota Oslo, ibukota Norwegia. Dapat dicapai dengan berjalan kaki selama lima menit dari halte bus sentral dan sepuluh menit berjalan kaki dari stasiun sentral kereta api.

ICC Islamic Cultural Centre Norway
Tøyenbekken 24, 0188 Oslo, Norway



Islam di Norwegia

Pemukim muslim pertama di Norwegia adalah duta besar dari kesultanan Tunisia (Afrika Utara) yang tiba di Norwegia tahun 1260. Setelah Raja Håkon Håkonsson mengirimkan duta besar kepada Sultan dengan banyak hadiah. Populasi muslim di negara ini nyaris tak terlihat hingga pertengahan abad 20. Imigran muslim masuk ke Norwegia memang sedikit terlambat dibandingkan dengan negara negara eropa lain nya. Dan tak terlihat mecolok hingga ahir 1960-an. Ditambah lagi dengan pelarangan pekerja migran ke Norwegia di tahun 1975, namun aturan itu masih mengizinkan imigran dengan yang memiliki keterkaitan keluarga dengan imigran yang sudah lebih dulu menetap di Norwegia sebelumnya.

Islam merupakan agama terbesar ke dua di Norwegia setelah agama Kristen yang menjadi agama mayoritas penduduk Norwegia. Di penghujung tahun 1990-an Islam telah mengalahkan jumlah pengikut Gereja Katholik Roma dan Pantekosta di Norwegia. Menurut data tahun 2007 penduduk muslim di Norwegia mencapai 79.068 jiwa atau setara dengan 2.5% ~ 3.4% dari total populasi penduduk Norwegia. Data itupun adalah data ummat islam yang terdaftar di masjid masjid Norwegia dan aktif mengikuti kegiatan peribadatan di masjid masjid.

Sementara tahun 2009 diperkirakan total penduduk berlatar belakang Islam di Norwegia mencapai 163 ribu jiwa. Muslim Norwegia memang berasal dari beragam bangsa yang bermigrasi kesana, sebagian besar dari mereka merupakan keturunan Pakistan yang menjadi mayoritas muslim disana ditambah dengan muslim dari beberapa negara lain nya termasuk Irak, Somalia, Turki dan Semenanjung Balkan serta muslim asli Norwegia. Sebagian besar masjid di Norwegia bernaung di bawah organisasi Islamic Council Norway (Islamsk Råd Norge). Gelombang imigran muslim dari semenanjung Balkan masuk ke Norwegia di tahun 1990-an sebagai pencari suaka politik akibat pembantaian etnis muslim oleh serbia di negara bekas Yogoslavia di semenanjung Balkan tersebut.

Direhab dari bangunan komersil masjid ini tampil cantik dengan bentuk yang tak terlalu menyolok diantara bangunan komersil disekitarnya, namun tetap mencirikan sebuah masjid dengan satu menara tunggalnya yang menjulang.

Sejarah Pendirian Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo (ICC)

Rencana untuk mendirikan sebuah tempat ibadah serta tempat untuk berkumpul bersama bagi komunitas muslim di Norwegia sudah tercetus sejak tahun 1970-an kala itu komunitas muslim disana sudah sangat membutuhkan tempat dimaksud serta sebuah organisasi yang kuat dan konsisten bagi ummat Islam di Norwegia.  Bermula dari pertemuan 20-30 muslim di tahun 1972 untuk menggagas pendirian sebuah masjid, dan kemudian di wujudkan tahun 1974.

Pada awalnya ICC beroperasi di sebuah ruangan kecil di jalan Bjølsen, tempat dimana mereka memulai pertemuan rutin, sholat berjamaah serta kajian Quran dan sunnah. Kelompok tersebut tumbuh relatif cepat yang menyebabkan Masjid Pusat ICC harus pindah ke basemen Gedung Rakyat. Dan baru di tahun 1974 ICC secara resmi menggunakan gedung di pintu gerbang Karl Johans dengan gedung masjid dan pusat kebudayaan Islam yang permanen. 

Imam Afghanistan Sabghatullah Mujaddadi memimpin shalat Jumat pertama di masjid baru tersebut, dan ini menjadi sholat jum’at resmi pertama dalam sejarah Norwegia. Tahun 2009 Masjid Pusat Kebudayaan Islam (ICC) pindah ke Masjid baru yang lebih besar di lokasi yang sekarang, tepatnya di tanggal 19 Februari 2009.

Saat malam, lampu di menaranya yang menyala menampilkan puncak menara terlihat seperti sebuah lampu antik dengan sinarnya yang temaram.

Pengurus dan panitia pembangunan masjid dengan konsisten menjalankan proyek pembangunan masjid ini dengan komitmen menolak bunga bank, baik bunga yang berasal dari tabungan ataupun bunga pinjaman demi menjalan syariat Islam yang menolak segala jenis riba.

Di musim gugur tahun 2006 proses pembangunan masjid baru dimulai untuk menampung 2500 jemaah yang hendak menunaikan ibadah di masjid ICC. Dalam usaha untuk menghindari riba dari dana pinjaman ICC sudah menabung dana sejak pindak ke  Tøyenbekken. Pada awalnya dana untuk pembangunan masjid diperkirakan sekitar 45 juta dolar. Namun masalah terjadi ketika kontraktor pelaksana yang ditunjuk meminta pembayaran total di muka. ICC keberatan dengan pola seperti itu, kontraktor pertama pun menghilang.

Selama proses pencarian kontraktor pembangunan yang baru telah terjadi peningkatan harga harga di pasaran hingga dana pembangunan masjid membengkak dari perkiraan semula hingga mencapai 62 juta dolar. Dan pada ahirnya pembangunan masjid terlaksana dengan baik.

Di keseharian pusat kota Oslo

Arsitektur dan Fasilitas Masjid

Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo tidak saja menjalani fungsinya sebagai tempat peribadatan tapi juga dilengkapi dengan ruang untuk kegiatan sosial. Disana terdapat perpustakaan, ruang baca serta pusat pendidikan agama bagi muslim dan muslimah. Sedangkan kepengurusan masjid dipilih secara demokratis setiap tahun.

Bangunan masjid ini terdiri dari 4 lantai. Dilengkapi dengan satu menara yang dibangun menempel di bagian pojok masjid yang menghadap ke pertigaan jalan. Sebuah kubah besar turut menandai dan mencirikan bangunan masjid ini, membedakannya dengan jejeran bangunan bangunan disekitarnya. Masjid ini memang dibangun di jejeran gedung gedung di jalan Toyonbaken bukan disebuah lahan terbuka.

Aktivitas Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo

Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo memiliki beragam kegiatan diantara nya adalah : Kelas belajar Alqur’an untuk anak anak setiap hari senin hingga kamis pukul 15:30 hingga 18:30, Sholat jum’at dilaksanakan pukul 15:00~15:30, Kelas belajar bahasa Urdu untuk anak anak setiap hari Sabtu~Ahad pukul 12:00~16:00, Kajian Alqur’an untuk Dewasa (pria dan wanita) setiap hari Ahad, dan Aktivitas umum lain nya adalah penyelengaraan sholat berjamaah 5 waktu setiap hari, sholat jum’at, Idul Fitri dan Idul adha, Pernikahan, perayaan hari besar Islam, pusar diskusi dan tanya jawab seputar Islam.

Queen Sonja dalam kunjungannya ke Masjid Pusat Kebudayaan Islam Oslo pada tanggal 25 Mei 2009. dalam kunjungan tersebut, beliau tak sungkan membuka sepatunya serta menggunakan kain penutup kepala.

Kunjungan Uskup dan Ratu

Masjid Pusat Kebudayaan Islam (ICC) Oslo ini pernah dikunjungi oleh Uskup Oslo pada 20 Maret 2009 atau sebulan setelah masjid baru Oslo ini diresmikan. Kunjungan beliau dalam upaya mempererat saling pengertian antara ummat Islam dan Kristen di Oslo dan Norwegia umumnya.

Mengenyampingkan tuduhan banyak pihak terhadap Masjid ICC Oslo yang disebut sebut terkait dengan jaringan teroris Jemaah Islamiah, Pada hari Senin tanggal 25 Mei 2009 Ratu Norwegia Queen Sonja mengunjungi Masjid ICC Oslo lengkap dengan kerudung tanpa pengawalan protokoler yang terlalu ketat. Dalam kunjungan itu beliau sempat masuk dan berkeliling masjid, mendengarkan dengan seksama penjelasan dari imam masjid dan turut menyaksikan sekaligus meresmikan eksebisi yang digelar di masjid ICC Oslo.

Pameran tersebut bertajuk “Islam Exhibition 2009” sebuah pameran yang memperkenalkan kehidupan Islam dan ajaran Islam diantara sesama. Memamerkan poster poster, kaligrafi, Qur’an kuni serta berbagai rancangan busana muslim.

Dalam kesempatan tersebut Queen Sonja juga bersilaturahim dengan para pengurus masjid, menikmati acara eksebisi dan begitu tertarik dengan seni Islami dan Qur’an Kuno dengan tulisan tangan yang digelar di masjid tersebut. Kunjungan Ratu Norwegia yang tak disangka sangka tersebut memberikan gambaran besarnya dukungan dari keluarga kerajaan terhadap kehidupan beragama di Norwegia.***

1 komentar:

  1. I am regular reader, how are you everybody? This piece
    of writing posted at this site is truly nice.

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA