Masjid Kowloon menjelang pagi |
Baru kali ini masuk masjid ada resepsionis
nya, Laki laki berjenggot pula, sedang asyik baca Qur’an bareng seorang bocah
laki laki, mungkin anaknya. Dengan ramah dia menunjukkan arah ke ruang sholat
di lantai yang sama, Karena kami berlima dengan pede menuju ke lantai dua
sesuai petunjuk anak panah yang terpasang di dinding disamping meja
resepsionis-itu.
Lokasi Masjid Kowloon & Islamic Center
Kowloon Mosque and Islamic Centre, begitu
nama resminya seperti tertulis dimeja resepsionis dan di dinding depan masjid
yang menghadap ke Nathan Road di wilayah Tsim Tsa Tsui pusat kota
Kowloon-Hongkong. Alamat resminya adalah : 105 Nathan Road, TST, Kowloon
–Hongkong SAR. Telepon : 2724 0095, Fax : 2724 2661. Bagi yang suka belanja ke
luar negeri pastinya hafal betul kalau di ruas jalan Nathan road itu juga
terdapat surga belanja segala macam keperluan.
Hotel tempat kami kami menginap tak terlalu
jauh dari masjid kowloon, cukup jalan kaki untuk mencapai masjid. Tadi malam
ketika baru tiba di Hongkong kami sudah memetakan dalam benak masing masing
lokasi masjid itu ketika taksi kami melintas dari sana. Itu sebabnya ketika
waktu subuh tiba kami berlima langsung ngacir dari hotel menuju kesana tanpa
perlu tanya tanya lagi.
Resepsionis berjenggot. |
Dalam hati aku bergumam sendiri, betapa maha
besarnya kuasa Alloh Subhanahuwata’ala, aku bahkan tak pernah membayangkan
suatu hari bisa sampai kemari, sebuah masjid yang bahkan tak pernah ku ketahui
keberadaanya sebelum ini. Rencana Alloh memang tak bertanding.
Sejarah Masjid Kowloon & Islamic Center
Prasasti pembangunan Masjid Kowloon |
Dibangun menjadi masjid semegah saat ini pada
tahun 1984, di lokasi yang sama. Pembangunan menghabiskan dana HK$25 juta dolar
Hongkong, mampu menampung 2,000 jemaah. Dan terahir kali direnovasi kembali
pada tahun 2008 menghabiskan HK$13 juta Hongkong menambah daya tampungnya
hingga 3,500 jemaah.
Komunitas Muslim Indonesia
18-April-2010 siang kami kembali ke sana untuk sholat zuhur, kami yang terlambat untuk sholat zuhur berjamaah di arahkan ke lantai dua masjid karena saat itu dilantai satu masjid sedang penuh sesak oleh muslimah Indonesia yang melaksanakan acara pengajian disana, sepertinya salah satu acaranya adalah pengumpulan dana untuk dompet dhuafa cabang Hongkong, begitu hasil bincang bincang singkat salah satu rekan kami dengan seorang ihkwan penyelenggara acara di teras masjid.
Senang juga menjumpai ada komunitas muslim
Indonesia yang sedang berkumpul disana. Di Hongkong sendiri memang tak sulit
untuk menemukan orang orang indonesia dari berbagai suku yang berseliweran
disana. Selama Jalan jalan diseputaran Tsim Tsa Tsui dari Mongkok hingga ke
Avenue of stars selepas subuh tadi begitu banyak orang indonesia yang kami
jumpai. Tak sulit untuk mengenali mereka, dan tak sulit juga bagi mereka untuk
mengenali kami karena dua dari kami berlima masih menggunakan baju koko saat
jalan jalan pagi. Dengan enteng temanku bilang, ini kita jalan jalan kok kayak
di glodok ya....
tempat wudhu. |
Ini zuhur terahir kami di Hongkong untuk
kunjungan kali ini (semoga saja ada kesempatan berikutnya) dari masjid Kowloon
Hongkong, kami langsung bertolak ke Shenzen untuk melanjutkan perjalanan ke
Dongguan propinsi Guangzhou-China. Urusan kantor sudah menanti disana. Dua
rekan kami yang menemani perjalanan hari ini tampak sudah tak sabar menunggu kami
diteras depan masjid, keduanya non muslim yang satu dari negeri matahari terbit
dan yang seorang lagi asli Hongkong. Dia sendiri baru pertama kali ini mampir
ke masjid Kowloon walau hanya nongkrong di tangga masjid nungguin koper dan tas
kami yang bertumpuk.
Yang Menarik di Masjid Kowloon & Islamic Center
Setidaknya ada beberapa hal yang menarik dari
Masjid Kowloon di Hongkong ini. pertama yang tadi kusebut di awal bahwa di
masjid ini ada resepsionisnya, dilantai dua masjid disamping kotak amal
disiapkan satu kotak lagi isinya penuh dengan peci, ya peci bundar warna warni
untuk penutup kepala waktu sholat itu. Dengan iseng aku nyari nyari peci khas
indonesia, tapi tidak ketemu. Tidak ada orang Indonesia yang nyumbang
barangkali atau mungkin karena pengurusnya tidak ada orang Indonesia.
Lalu di deretan shaf belakang disediakan
kursi khusus untuk penyandang cacat yang tak mampu berdiri sempurna untuk
mempermudah mereka melaksanakan sholat. Kursi itu juga bisa dipakai untuk
membaca Qur’an. Bagus sekali fungsinya. Siapa tahu diantara pembaca ada yang
minat untuk mengaplikasikannya di masjid masjid tanah air.
Lantai satu. |
Tak ada A/C atau kipas angin di masjid ini.
Dinding masjid di penuhi dengan lubang angin dari dinding yang di design begitu
indah dari granit yang yang di ukir tembus, memberikan keleluasaan bagi
sirkulasi udara keluar dan masuk masjid.
Yang paling menarik perhatianku adalah ketika
memasuki ruang tempat berwudhlu, disetiap keran air disediakan bangku dari batu
bulat panjang sebagai tempat duduk bagi jemaah yang akan berwudhlu, ini benar
benar membantu dan memanjakan jemaah. Tak perlu takut terjatuh pada saat
mengangkat kaki sebelah untuk membasuh kaki. Tinggal duduk dibangku batu selama
berwudhlu.
Tanpa Tempat Parkir
Beda dengan di Indonesia yang hampir semua
masjid menyediakan lapangan parkir untuk jamaah. Masjid ini tak ada lapangan
parkirnya. Sepertinya memang sudah adatnya orang Hongkong yang terbiasa
bepergian dengan kendaraan umum, karena kendaraan umum disini memang sangat
nyaman dan harganya cukup terjangkau serta tersedia setiap waktu. Ada dua
gerbang masuk/keluar ke stasiun kereta (MTR) Tsim Tsa Tsui yang sangat dekat
dengan masjid (stasiunnya sendiri di bawah tanah), pas di depan masjid ada halte
bis kota.
Lebih nyaman lagi karena trotoar untuk
pejalan kaki sama luasnya dengan jalan raya untuk kendaraan. Tak ada angkot
apalagi ojeg. Jadi gak usah khawatir keserempet. Tak ada pedagang kaki lima di
trotoarnya, jadi trotoarnya murni untuk pejalan kaki.
Hati hati kepleset. |
Dan tak usah takut disenggol kendaraan umum
waktu nyeberang jalan, karena sudah dipasang lampu merah untuk pejalan kaki
terintegrasi dengan lampu merah untuk kendaraan, pada saat lampu merah menyala
untuk kendaraan maka lampu hijau untuk pejalan kaki akan menyala. Anda pun bisa
menyeberang dengan aman. Di beberapa tempat bahkan tak tersedia zebra cross
karena rute penjalan kaki sudah di belokkan ke terowongan bawah tanah yang
begitu lega, gak usah takut gelap karena terowongannya terintegrasi dengan
pusat perbelanjaan yang terang benderang, full A/C dan ada Satpam berseragam
yang berjaga disetiap pintu keluar masuknya.
Fasilitas umum di kota ini memang cukup
memanjakan warganya. Tak jauh berbeda dengan di Singapura. Cukup wajarlah bila
kemudian biaya hidup di Hongkong berkali kali lipat dibandingkan beberapa kota
lain dunia termasuk dengan China daratan bahkan bila dibandingkan dengan
Jakarta, ibukota tercinta.
So bila suatu saat anda berkunjung ke
Hongkong dan kebetulan menginap di kowloon tak usah pusing pusing nyari masjid,
tinggal ke Nathan street di kawasan Tsim Tsa Tsui (TST) ada masjid gede yang
sekaligus berfungsi sebagai Islamic Centre Kowloon. Sampai jumpa di tulisan
berikutnya. Wassalamualaikum (updated 21/01/2020).***
Beberapa Foto Masjid Kowloon & Islamic Center, Hongkong
Ruang sholat utama di lantai dua. |
Public space disamping masjid. |
Donation and drop box. |
Pagi sekali. |
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara
dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Haduuu, .......... jadi pengen ke sono yo!
BalasHapusTerima kasih infonya,, Desember kami Insya Allah mau ke sana
BalasHapus