Halaman

Kamis, 17 Desember 2009

Masjid Jami' Sultan Abu Bakar Johor Bahru, Malaysia

Masjid Jami' Sultan Abu Bakar Johor Bahru

Urusan kantor di Johor Bahru, Negeri Johor Darul Takzim, Malaysia, kelar menjelang ashar. Berdua dengan temanku yang pernah lama tinggal disana sepakat meminta sopir taksi mengantar kami ke masjid terdekat untuk sholat ashar. Kontan saja Supir taksi menawarkan untuk mengantar kami ke pusat Bandaraya Johor Bahru, sekalian pelesir disana katanya.

Dia mengantarkan kami ke Masjid Sultan Abu Bakar di pusat Bandar. Bangunan masjid yang begitu indah meskipun umurnya “terlihat sudah sangat tua” berlokasi di sebuah bukit berdampingan dengan bandar Johor Baru dan mempunyai pemandangan indah Selat Johor menghadap langsung ke Singapura tempat dimana ibukota kerajaan Johor pertama kali berada. Bang supir tak tahu persis kapan masjid itu di bangun dia hanya tahu, masjid nan indah itu dibangun oleh Sultan Abu Bakar raja Johor yang begitu termasyur sebagai “Bapak Johor Modern”

Masjid Jamek Sultan Abu Bakar
Masjid Sultan Abu Bakar, 80000 Johor Bahru, Johor, Malaysia
+60 7-223 4935




Masjid bergaya Eropa dengan sentuhan Melayu itu tampak sekali terawat dengan baik. Hal yang patut di acungi jempol kepada pemerintah setempat atas perhatian yang luar biasa terhadap peninggalan kejayaan masa lalu. Masuk ke sana serasa terlempar ke masa lalu dimasa ke emasan kerajaan Johor masa lalu.

Bagian dalam masjid mengingatkanku pada photo photo interior masjidil Aqso di Palestina. Lengkap dengan ornamen yang terpasang di pilar pilar masjid. Bentuknya yang memanjang, pilar yang berderet dari arah pintu masuk hingga ke mimbar. Di pintu masuk ke ruang sholat utama terdapat cawan antik kuningan yang aku sendiri tak pasti kegunaannya untuk apa. Tak ada apapun yang diletakkan di tempat itu. Beberapa sumber mengatakan cawan itu dimasa lalu dipakai untuk meletakkan kemenyan wangi untuk pengharum ruangan. Kini masih di tempatkan ditempatnya meskipun tak lagi di fungsikan.

Interior Masjid Jami' Sultan Abu Bakar Johor Bahru

Hasil pencarian di google memberi informasi bahwa masjid Sultan Abu Bakar dibangun dibangun Oleh Sultan Abu Bakar di tahun 1892 hingga 1900. peletakan batu pertama dilaksanakan pada 1 Muharam 1310 H (26 Juli 1892) dan baru mulai dilaksankan pembangunan setahun kemudian (1311H/1893M) proses pembangunan memakan waktu 8 tahun. Diresmikan pemakaiannya oleh Sultan Ibrahim (putera dari Sultan Abu Bakar) pada 1 Syawal 1319H / 2 Februari 1900) dimulai dengan Sholat Jum’at. Peresmian itu turut dihadiri Menteri Besar Johor Dato Ja’far Bin Haji Muhammad. Keseluruhan pembangunan masjid menelan biaya 400 ribu ringgit kala itu.

Ba’da sholat asyar kami masih punya sedikit waktu untuk menikmati keindahan “masjid tua terindah di Malaysia” itu dibawah cahaya langit senja yang perlahan lahan turun sebelum kami harus bergegas kembali ke hotel lalu ngebut ke bandara senai mengejar penerbangan terahir kembali ke Jakarta.

Tersisa harapan suatu hari nanti berkesempatan untuk kembali kesana.***

Pintu masuk ke ruang sholat utama, masih ada perangkat pembakar wewangian di depan pintu, meski sudah tidak dipergunakan lagi.
Selasar timur
Tangga menuju ke menara
Mimbarnya yang antik dan unik
Selasar selatan
Speaker antik di salah satu menara masjid Jami Sultan Abu Bakar
Menara Timur

-----------------------

Baca Juga Artikel Masjid Malaysia Lain-nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA